Ketika Para Wanita Cantik Ini Bepose Bareng Satwa Liar di Taman Safari Indonesia Cisarua
Tujuan diberikannya pembekalan ini untuk menambah wawasan pengetahuan kepada para Finalis Miss Earth Indonesia 2016.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua kedatangan pengunjung spesial hari ini, Rabu (27/72016).
Pengunjung spesialnya yakni Finalis Miss Earth Indonesia 2016 yang berjumlah 27 orang ini berkunjung ke TSI Cisarua untuk mendapatkan pembekalan mengenai pengetahuan soal satwa langka.
Para wanita cantik dari berbagai daerah ini diberikan pengetahuan lingkungan dan pelestarian satwa langka melalui program konservasi yang dilakukan TSI Cisarua.
Mereka tampak antusias dalam mengikuti pembekalan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini.
Pada kesempatan tersebut, para peserta diajak untuk melihat dari dekat satwa liar yang dilepas bebas seperti dihabitat aslinya.
Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk mengunjung area Baby Zoo.
Di sana, mereka bisa berinteraksi langsung dengan satwa liar, dan juga berfoto bersama.
Tampak tidak ada rasa takut dari mereka ketika berfoto bersama harimau benggala, singa dan satwa liar lainnya.
Salah seorang peserta, Andrea mencoba berfoto dengan ular sanca albino.
"Senang bosa foto dengan Ular Sanca Albino ini. gak takut ko," kata peserta nomor urut 20 ini.
Usai berfoto dengan satwa, mereka juga diajak untuk mengunjungi pengolahan limbah kotoran satwa untuk dijadikan kertas dan pupuk kompos.
Finalis Miss Earth Indonesia 2016 ini diberikan pengarahan oleh dua orang kurator satwa TSI Cisarua, yakni Amy Prastiti dan Biswajit Guha.
Tujuan diberikannya pembekalan ini untuk menambah wawasan pengetahuan kepada para Finalis Miss Earth Indonesia 2016.
Untuk selanjutnya mereka akan bersaing, agar dapat mengikuti kontes Miss Earth mewakili Indonesia ke ajang International.
Para Finalis Miss Earth Indonesia 2016 ini, diterima oleh pimpinan Taman Safari Indonesia Frans Manansang.
"Taman Safari Indonesia telah melakukan kegiatan Konservasi sejak dibukanya Taman Safari Indonesia pada tahun 1986," kata Direktur TSI, Frans Manansang dalam siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com.
Frans Manansang yang juga ditunjuk sebagai salah satu juri pada ajang tersebut mengatakan, "Pengolahan poo paper ( kotoran gajah menjadi kertas ) ini sengaja dibuat, agar bahan baku kertas tidak melulu dibuat dari pohon," tuturnya.
karena lanjut ia, apabila pohon terus menerus digunakan untuk bahan pembuatan kertas, akan memicu penebangan liar semakin parah.
Pukul 15.00 WIB para Finalis Miss Earth ini meninggalkan Taman Safari Indonesia menuju Jakarta, untuk mengikuti program karantina selanjutnya.