Breaking News

6 Budaya dan Tradisi Aneh Di Dunia, Nomor 2 Paling Ekstrem

Dinegara lain pun ada budaya yang tak kalah aneh seperti di enam negara ini. Budaya tersebut tentu saja semua ada alasannya.

Editor: Bima Chakti Firmansyah
Intisari/Grunge.com
Budaya aneh di dunia 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Di Indonesia memiliki beberapa tradisi yang terbilang aneh bahkan nyeleneh.

Namun ternyata dinegara lain pun ada budaya yang tak kalah aneh seperti di enam negara ini.

Mereka melakukan tradisi aneh seperti melemparkan furniture rumah dari jendela.

Atau menyerbu restoran cepat saji saat malam perayaan tertentu.

Budaya tersebut tentu saja semua ada alasannya.

Mari kita simak ceritanya yang dikutip dari Grunge.com

1. Ukraina: mengundang laba-laba ke rumah

Jika banyak laba-laba datang ke rumah Anda?

Yang Anda lakukan, mungkin berteriak dan langsung mengusir laba-laba tersebut.

Namun berbeda dengan yang terjadi di Ukraina.

Laba-laba justru sangat diterima dengan baik di musim natal di negara ini.

Alasannya adalah karena laba-laba dapat membawa keberuntungan bagi rumah tersebut.

Konon, keajaiban terjadi saat anak-anak menghiasi pohon natal dengan jarring laba-laba.

Akhirnya, tradisi ini terjadi turun menurun sehingga laba-laba dan jaringnya jadi tanda keberuntungan.

2. Afrika Selatan: membuang furniture melalui jendela

Orang-orang di Afrika Selatan membuang furniture lama mereka melalui jendela.

Hal ini dilakukan sebagai tradisi untuk memperingati kejadian kriminal dan kejahatan yang sering terjadi di Johannesburg, Afrika Selatan.

Menurut The Wall Street Journal, tradisi tersebut dimulai sejak tahun 1990.

Bahkan beberapa orang dilaporkan terluka tertimpa sofa dan kulkas karena tradisi yang aneh ini.

Untuk mengatasi bahaya itu, polisi melakukan pemantauan saat tradisi ini dilakukan di malam tahun baru.

3. Jepang : Menyerbu gerai cepat saji di malam natal

Jika makan malam natal tiba maka yang kita bayangkan adalah makanan sedap yang menggiurkan.

Namun untuk beberapa orang yang hidup di Jepang, malam natal adalah menikmati makanan cepat saji seperti KFC.

Tradisi ini, seperti yang dituturkan di Smithsonian Magazine, dimulai sebagai ucapan syukur akan kesuksesan KFC sejak tahun 1974.

Saat negara tersebut tidak memiliki makanan khusus natal, maka KFC mengambil kesempatan itu untuk memperkenalkan makanan malam natal.

"Kurisumasu ni wa kentakkii!" (Kentucky for Christmas!/ Kentucky untuk natal! ) adalah slogannya.

Ayam dan bir menjadi perpaduan yang mantap bagi mereka untuk menikmati malam natal.

Bahkan saking banyaknya permintaan, KFC harus membuka layanan pemesanan sebulan sebelumnya.

4. Finlandia: Menidurkan bayi di dalam kardus

Jika Anda berpikir bahwa membiarkan bayi dibiarkan tidur di kotak kardus adalah ide yang gila, maka Anda perlu pergi ke Finlandia.

Karena di sana, bayi-bayi yang baru lahir diletakkan di dalam kardus.

Sebab pemerintah Finlandia biasanya mengirimkan kotak-kotak kardus yang berisi berbagai perlengkapan bayi.

Tidak peduli latar belakang keluarganya.

Karena kasur bayi terletak di bawahnya, para ibu akhirnya memasukkan bayi mereka ke dalam kardus tersebut.

Kebiasaan ini menjadi tradisi setiap kali ada bayi yang baru dilahirkan.

5. Spanyol: melompati anak bayi dalam rangka pembabtisan

Sebuah desa di Spanyol, Castrillo de Murcia mengadakan festival tahunan untuk membabtis anak-anak bayi di sana dengan berpakaian layaknya hantu.

Dengan kostum tersebut, mereka kemudian melompat melangkahi bayi-bayi itu.

Festival ini disebut El Colacho, dilakukan 60 hari setelah paskah.

Mereka kemudian menempatkan bayi-bayi itu di atas bantal dan disusun berbaris di jalan raya.

Lalu, orangtua akan menyaksikan anak-anaknya dikelilingi dan dilangkahi oleh orang-orang berkostum hantu seolah menakut-nakuti dan meneror orang-orang yang hadir saat itu.

6. Yunani : Membuang gigi anak-anak yang patah

Penduduk Yunani memiliki tradisi membuang gigi anak-anak yang patah ke tempat yang paling tinggi.

Mereka meyakini semakin tinggi tempat untuk membuang gigi yang copot itu, maka keberuntungan akan lebih banyak diterima.

Mereka melemparkannya ke tempat tinggi, misalnya atap rumah.

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved