Tewas Usai Ngopi
Tidak Hanya Tanaman Hias dan Paper Bag, Sosok Ini Juga Jadi Sorotan Netizen di Sidang Jessica
Sementara kasus kematian Mirna, Jessica tidak mengakui telah membunuh Mirna.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat akan menggelar sidang ke-11 kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Rabu (10/8/2016), ada sisi unik dalam persidangan ini.
Sidang hari ini beragendakan pemeriksaan saksi ahli.
Jaksa Penuntut Umum akan menghadirkan ahli Informasi dan Teknologi (IT) untuk menelusuri rekaman Closed Circuit Television (CCTV) Kafe Olivier, Grand Indonesia, saat Jessica, Mirna dan Hani mendatangi kafe itu, 6 Januari 2016 lalu.
Seperti dikutip dari Tribunnews.com, dalam sidang tersebut Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, menderita tekanan psikis setelah mendengar ucapan anggota majelis hakim Binsar Gultom di sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.
Binsar Gultom mengatakan, seseorang bisa dihukum tanpa ada saksi melihat kasus pembunuhan.
Dia berkaca di putusan hakim terdahulu mengenai kasus pembunuhan dan pencabulan anak di bawah umur, AAP, yang ditemukan tewas di Jasinga, Bogor, Jawa Barat.
"Pernyataan hakim Binsar itu mengatakan tidak ada saksi bisa dihukum. Dia bilang kasus di Bogor, tanpa saksi bisa dihukum. Itu membuat Jessica syok," ujar Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Setelah mendengar pernyataan itu, kata dia, Jessica menangis dan tak mempercayai Binsar.
Sebelum Binsar mengatakan itu, Jessica masih bersikap tenang.
Namun, ucapan Binsar membuat kondisi Jessica berubah.
"Dia nangis terus. Dia shock, dia sakit, stres gara-gara itu. Jessica sendiri sudah tidak meyakini hakim Binsar. Ketika Pak Binsar mengatakan itu tanpa saksi bisa dihukum, dia down. Keadilan di mana lagi," kata dia.
Dia menilai, setiap perkara pidana tidak dapat disamakan.
Di kasus pencabulan dan pembunuhan anak di bawah umur di Jasinga, Bogor, pelaku mengakui perbuatan.
Sementara kasus kematian Mirna, Jessica tidak mengakui telah membunuh Mirna.