Berhubungan Intim Aman Bagi Penderita Penyakit Jantung, Tapi Perhatikan 5 Hal Ini
Pasien yang menderita gangguan detak jantung (atrial fibrillation) yang terkontrol juga aman berhubungan seks.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
"Kami ingin mendorong para dokter untuk mendiskusikan ini pada pasien mereka," kata Levine.
Dalam penelitian yang dilakukan Levine, serangan jantung akut yang dikaitkan dengan aktivitas seksual termasuk jarang, hanya kurang dari satu persen.
1. Risiko Serangan Kembali
Untuk orang yang pernah mengalami serangan jantung, berhubungan seksual meningkatkan risiko datangnya serangan kembali meski risikonya rendah.
"Risikonya meningkat dari 10 per 1 juta per jam menjadi 20-30 per 1 juta per jam," tulis para peneliti.
2. Kematian Mendadak
Selain itu kematian mendadak saat berhubungan seks sebenarnya adalah kejadian langka.
Tetapi ketika hal itu terjadi biasanya dialami oleh laki-laki dan ia sedang bercinta dengan bukan pasangan sahnya.
"Pada umumnya dengan pasangan yang lebih muda, bukan ditempat yang diakrabi, atau setelah mengonsumsi alkohol dan makanan tertentu," imbuhnya.
3. Hindari Aktivitas yang Menguras Tenaga
Dalam pernyataan tersebut juga disebutkan pasien penyakit jantung yang penyakitnya tidak stabil atau gejalanya cukup parah memang sebaiknya menghindari aktivitas seksual seperti halnya olahraga beresiko.
4. Hindari Obat
Hal yang harus dihindari adalah konsumsi obat disfungsi ereksi pada pasien yang menderita nyeri dada.
Namun pada pasien wanita yang sudah menopause, penggunaan estrogen yang dioles atau dimasukkan ke vagina untuk mengurangi nyeri saat penetrasi dinyatakan aman.
"Jika Anda orang yang aktif dan tidak mengalami gejala, maka hubungan seks aman. Tetapi jika sering timbul keluhan nyeri dada, sesak napas atau jantung berdebar-debar, sebaiknya aktivitas seks dihindari," kata Dr.Reene Pande, dokter penyakit jantung.
5. Komunikasi Antara Dokter dan Pasien
Hal yang juga digarisbawahi dari pernyataan ini adalah pentingnya komunikasi dokter dan pasien.
"Komunikasi adalah hal yang utama, kami tidak akan tahu jika ada masalah jika pasien tidak mengungkapkannya," kata Pande.