Curahan Hati Istri Seorang Programmer Jadi Viral, Kisahnya Bikin Para Suami Jadi Terharu
Dengan memahami bahwa menjadi pria ternyata juga tidak mudah, saya sangat berusaha untuk tidak membuat suami saya bertambah pusing
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Saya tahu banyak sekali wanita yang sering menganggap dirinya menanggung beban berat dalam hidup entah itu ibu rumah tangga atau wanita menikah yang juga berkarir.
Sesekali saya juga merasakan hal yang sama. Rasanya ingin teriak "Heiiii...tidak mudah menjadi wanita!"
Tapi saya sadar menjadi pria pun tidak mudah.
Sebagai kepala keluarga mereka memikul beban tanggungjawab financial yang semakin hari semakin berat.
Dunia kerja begitu kompleks.
Persaingan semakin ketat.
Mereka perlu memutar otak dan bekerja sangat giat untuk dapat memberikan kehidupan yang layak bagi keluarga tercinta.
Saya punya beberapa kenalan teman pria yang terpaksa harus bekerja di luar kota bahkan di luar negeri demi istri dan si buah hati.
Saya yakin mereka sebenarnya merasakan kesedihan tidak dapat berkumpul setiap waktu dengan keluarga.
Apalagi jika hari ulang tahun atau hari raya tidak dapat pulang.
Merindukan masakan istri, merindukan tangis dan tawa si kecil, juga merindukan suasana di negeri sendiri.
Kalau boleh mengeluh, saya yakin mereka juga ingin sekali melakukannya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa wanita kerap rempong dengan hal remeh temeh.
Suami lembur atau telat pulang, diinterogasi! Suami terima telp dari partner atau client perempuan, dicurigai! Suami sibuk kerja dan tidak bisa ajak liburan di long weekend, dingambeki! Suami lelah dan tidak bisa bantu pekerjaan rumah, dimarahi! Dsb...dsb...dsb...
Dengan memahami bahwa menjadi pria ternyata juga tidak mudah, saya sangat berusaha untuk tidak membuat suami saya bertambah pusing dengan hal-hal sepele.