PON XIX Jawa Barat

11 Petinggi Kontingen PON XIX Jawa Barat Berkumpul dan Saling Curhat, Tuan Rumah Dianggap Nakal

banyak yang dilihat sangat berbeda dengan ucapan yang terlontar dari tuan rumah penyelenggara.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
petinggi sebelas kontingen PON XIX 2016 Jabar berunding terkait dugaan aksi nakal tuan rumah 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebelas petinggi kontingen berbagai daerah duduk berunding serukan aksi 'nakal' tuan rumah PON XIX 2016.

Empat hari menjelang penutupan pesta olahraga tingkat Nasional, guncangan mulai mengoyak pemikiran para petinggi induk organisasi dari berbagai daerah peserta PON.

Berbagai persoalan, serta kejadian yang dialami para atlet saat pertandingan membuat mereka geram.

"Rekomendasi yang bagaimanapun nanti yang akan diterbitkan intinya cuma satu, dilihat dari sisi manapun dari berbagai aspek manapun, PON ini gagal," kata Wakil Ketua Umum Kontingen Sulawesi Tenggara, Erikson, di hotel Kraton, Senin (26/9/2016).

Menurutnya, banyak yang dilihat sangat berbeda dengan ucapan yang terlontar dari tuan rumah penyelenggara.

Ricuh hingga ketidak sportifan yang dirasakan, menurutnya merupakan hal yang memang disengaja.

"Hampuir semua cabor, semua pelaksanaan ini punya tujuan satu Jabar ka hiji bagaiamanapun caranya. Jalannya dengan menghalalkan segala cara," tegasnya.

Rapat terbatas yang dilakukan oleh sebelas petinggi organisasi olahraga ini, beragenda untuk mendengarkan semua keluh kesah yang dialami oleh masing-masing kontingen.

Tujuannya, untuk menghasilkan sebuah jalan keluar dari persoalan yang teramat fatal ini.

"Mereka berhasil, tapi tidak berhasil menciptakan prestasi dunia," katanya.

Dia mengusulkan agar panitia kembali melakukan evaluasi dan memberikan sebuah sanksi tegas pada berbagai kesalahan di lapangan.

"Kami mengusulkan untuk memberi preasure melalui panwasrah, tidak hanya berbicara sitem pertandingan dan syarat pendaftaran, harus ada pula punisment. Supaya punya rekomendasi bahwa, technical hand book ke depan harus lengkap dengan teknis, termasuk aturan," tandasnya.

Berbeda, wakil dari Kontingen Kalimantan Utara, Wiyono Adi, mengatakan bahwa dari tahun ke tahun penyelenggaraan PON tidak pernah ada gejolak sepertti yang terjadi tahun ini.

"Bisa dilihat Kaltim sangat brutal sekali. Ada penprovnya ditahan polisi. Tadi digulat seorang official memukul juri. Belum lagi tekwondo beberapa meja," ujarnya dalam forum serupa.

Memang, kata Wiyono, belum ada bukti konkrit yang bisa membenarkan dan menegaskan bahwa tuan rumah sudah bermain nakal demi menyabet berbagai medali.

"Tapi memang fakta di lapangan yang ditemukan memang nampak seperti itu," katanya.

Imbas dari dugaan kecurangan ini menurutnya sangatlah fatal.

Bahkan bisa berdampak pada capaian oleh Pemerintah asal kontingen itu.

"Target kalau tidak tercapai akan luar biasa di pemerintahan, Semua yang terjadi bukan hal yang sprotif," katanya.

Oleh karenanya, untuk membuktikan seluruh prasangka soal aksi nakal tuan rumah ini, dirinya mengusulkan agar dilakukan identifikasi.

Mulai dari keorganisasian sampai sistem penyelenggaraannya.

"Kita minta data saja sulitnya minta ampun, Kalimat dari papua itu harus diingat, mereka bilang kalau Jabar sudah jelek sepertti ini kita lihat saja nanti di Papua, itu sangat bahaya, ini sebuah ancaman yang mesti sama-sama kita tahan," katanya.

Terakhir, Sekertaris Umum Sumatra Selatan, Ahmad Akhwa, menuturkan bahwa, 11 atletnya gagal bertanding.

Padahal, sejumlah atletnya sudah rela mengorbankan pekerjaan hanya untuk ikut bertanding.

"Semuanya ini ulah tuan rumah. Karena semua koni itu ialah tuan rumah. Mereka ingin melakukan strategi khusus dengan preasure. Ini sangat kasar sekali," katanya.

Dia menegaskan agar segera menentukan sikap untuk mensiasati persoalan ini.

"Kalau diajak boiket kami siap, cuma kami masih hargai para atlet," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved