Heboh ! Netizen Memperdebatkan Warna Tas Kate Spade, Biru atau Putih? Ini Jawabannya

Berdasarkan teori, lensa mata seseorang berubah seiring dengan bertambahnya usia, manusia menjadi kurang sensitif terhadap warna biru di usia tua.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Twitter
Tas Kate Spade postingan Corso yang memicu perdebatan 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebelumnya netizen pernah diributkan dengan warna dress biru hitam vs putih emas.

Kini netizen kembali dihebohkan dengan ilusi warna dalam foto tas Kate Spade.

Kehebohan ini dimulai dari sebuah akun Twitter yang memposting foto tas Kate Spade yang ia miliki.

Beberapa orang melihatnya sebagai warna putih, sementara beberapa orang lainnya melihat warna itu adalah biru.

Dikutip dari Mirror.co.uk, perdebatan dimulai di Twitter tadi malam, dengan Taylor Corso berbagi gambar dari tas barunya yang dijuluki sebagai "tas putih yang bagus".

Tapi nyatanya, tas itu malah memicu badai kontroversi dan dipanaskan, perdebatan bersemangat.

Ketika dia menjawab: "Ini biru" dia tidak tahu apa yang baru saja mulai.

Sebab, saat ditelusuri di situs resmi Kate Spade, situs itu memberikan keterangan bahwa tas memiliki warna "Mystic Blue".

Beberapa orang masih ingat betul mengapa orang muncul dengan perdebatan dress biru hitam vs putih emas.

Dikutip dari sumber lain, secara ilmiah warna yang terlihat merupakan hasil persepsi otak ketika cahaya masuk ke retina dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.

Perbedaan pandangan itu dipengaruhi oleh adanya ketidaksamaan lensa mata pada setiap individu, dan perbedaan lensa mata itu disebabkan oleh usia.

Berdasarkan teori yang dikemukakan Jay Neitz, peneliti visi warna di University of Washington, lensa mata seseorang berubah seiring dengan bertambahnya umur.

Manusia menjadi kurang sensitif terhadap warna biru di usia tua.

Selain itu, menurut dia, warna yang dipengaruhi lampu atau cahaya juga bisa berubah.

Seperti misalnya, mobil merah kelihatan seperti mobil putih karena orang yang melihatnya tersilaukan lampu rem yang berwarna merah.

Dalam kasus ini terjadi kegagalan fokus warna.

Sementara itu, menurut ahli saraf Bevil Conway dari Wellesley College, perbedaan itu terjadi karena ketika melihat sesuatu, setiap individu mencoba mengurangi aberasi kromatik dari poros sinar matahari.

Aberasi kromatik adalah pembiasan cahaya yang berbeda panjang gelombang pada titik fokus yang berbeda.

Prinsip dasar terjadinya aberasi kromatis oleh karena fokus lensa berbeda-beda untuk tiap-tiap warna.

Intinya, ketika lensa mata seseorang mengurangi aberasi kromatik berwarna biru, maka warna yang terlihat menjadi putih.

Sebaliknya, jika individu mengurangi sisi putih, maka yang bakal terlihat adalah biru.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved