Korban Dimas Kanjeng
Sopir Pribadi Marwah Daud Pernah Janjikan Bakal Bawa Uang Sekardus ke Kampungnya
"Dulu itu katanya sempat bilang akan bawa uang satu dus pas pulang," kata salah seoran warga.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBUNGBULANG - Cecep Jamaludin sempat menjanjikan akan membawa pulang uang satu dus saat kembali kekampung halamannnya.
Cecep diketahui ikut berguru dalam padepokan Dimas Kanjeng lelaki yang dikabarkan memiliki kemampuan mengandakan uang.
"Dulu itu katanya sempat bilang akan bawa uang satu dus pas pulang," ujar salah seorang warga yang enggan untuk disebutkan namanya.
Disisi lain, cecep dikenal sebagai orang yang cukup bergaul di kampungnya yang berlokasi di Kampung Ciaruteun Udik, Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Saya juga engga tau, kenapa dia bisa sampai ikut-ikutan aliran seperti itu," katanya.
Sebelum dikabarkan ikut dalam padepokan Dimas Kanjeng, keseharian Cecep adalah seorang petani ikan dikampungnya.
"Dia itu punya usaha ternak ikan bawal disini," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Ciaruteun Udik, Tajudin mengatakan, pihaknya sudah mengetahui informasi ada salah seorang warganya menjadi pengikut Dimas Kanjeng.
Dirinya sudah mendatangi kediaman keluarga Cecep untuk mencari tahu kebenarannya.
"Jadi memang setelah Idul fitri, Cecep belum pulang ke rumah sampai sekarang," jelasnya saat ditemui TribunnewsBogor.com di Kantor Desa Ciaruten Udik.
Menurut informasi dari pikak keluarga, sambung Tajudin, Cecep bekerja sebagai sopir pribadi Marwah Daud yang merupakan ketua Yayasan Dimas Kanjeng.
"Belum pulang sampai sekarang, katanya enggak punya ongkos. Keluarganya juga sudah ada yang menyusul ke sana," kata dia.
Menurutnya, warga sekitar tidak memepermasalahkan keterlibatan Cecep jadi pengikut Dimas Kanjeng yang saat ini hangat dalam pemberitaan.
"Kalau Cecep mau pulang lagi ke kampung halamannya akan kami terima," ungkapnya.
"Dan warga juga sudah saya himbau untuk tidak mempermasalahkan hal ini," jelas Tajudin.