Akun Twitter Iwan Fals : Gara-gara Ahok Kita Jadi Ingat Al Quran
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji tidak akan lagi menyinggung-nyinggung ayat kitab suci.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Musisi dan penyanyi ternama Iwan Fals ikut angkat bicara soal persoalan ucapan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Beberapa waktu lalu, Ahok memang sedang diguncang oleh tudingan pelecehan agama.
Itu berawal dari ucapannya saat berbincang dengan warga Kepulauan Seribu.
Disana Ahok sempat mengaitkan Surat Al Maidah ayat 51.
Sontak saja, mulai dari aktivis, ulama sampai berbagai kalangan pun menuding bahwa Ahok telah melakukan pelecehan terhadap agama.
Beberapa hari setelah itu, segala bentuk protes dilayangkan.
Mulai dari bersikap sampai melaporkan Ahok ke Kepolisian.
Sampai beberapa hari lalum, seperti dikutip dari Kompas.com, Ahok melayangkan permintaan maafnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji tidak akan lagi menyinggung-nyinggung ayat kitab suci.
Pernyataan itu disampaikannya saat mengucapkan permintaan maaf kepada umat Islam terkait ucapannya yang dinilai banyak pihak menyinggung isi Al Quran.
"Saya tidak akan menyinggung-nyinggung lagi karena suasana Pilkada menjadi ramai. Ya sudah, sekarang kita tidak perlu lanjutkan komentar saya ini. Saya minta media dan semua pihak untuk tidak melanjutkan ini. Repot gaduh karena saya, saya mohon maaf," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/10/2016).
Menurut pria yang biasa disapa Ahok ini, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta mengirim surat padanya yang berisi kecaman keras dan permintaan agar ia meminta maaf.
"Saya diminta untuk fokus saja kepada kemaslahatan umat. Jangan ngomongin tafsiran-tafsiran agama yang sensitif karena sesama agama pun mentafsirkannya berbeda. Untuk itu saya mohon maaf," ucap Ahok.
Ucapan Ahok yang dianggap banyak pihak menyinggung isi Al Quran terjadi saat ia melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.
Saat itu, ia menyatakan dirinya tidak memaksa warga Kepulauan Seribu untuk memilih dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pernyataannya itu disertai ucapannya yang mengutip bunyi surat Al-Maidah ayat 51.
Menurut Ahok, ucapannya itu murni tafsiran pribadinya. Namun, ia menyatakan tidak ada maksud untuk menyinggung.
"Tidak ada niat apapun. Warga Kepulauan Seribu pun waktu itu tidak ada yang tersinggung malah kami tertawa-tawa kok. Niatnya itu hanya ingin menunjukkan sebetulnya. Saya enggak mau orang yang punya tafsiran itu bingung menerima bantuan, tapi enggak pilih saya," kata Ahok.
Disamping itu, akun Twitter @iwanfals mencuitkan kalimat yang berkaitan dengan persoalan ini.
“gara2 Ahok kita jadi inget Al Quran ,” tulis cuitan pada 11 Oktober 2016.
Cuitan itu telah diretweet 343 kali.
Tak selang lama, akun ini kembali membuat cuitan.
“ya sudaah "kita" tak ganti dgn kata "saya" (menyambung twit sebelumnya)” begitu cuitan yang diretweet sebanyak 27 kali itu.
Ini Surat Penyataan Agus Harimurti Yudhoyono Soal Video Ahok, Fotonya Diposting Roy Suryo
Calon Gubernur DKI Jakrata, Agus Harimurti Yudhoyono memberi tanggapan terkait video Basuki Tjahaja Purnama.
Kontroversi yang terjadi akibat ucapan Ahok dalam sebuah video memang mengundang perhatian berbagai kalangan masyarakat.
Dalam video forum perbicangan dengan warga Kepulauan Seribu itu, Ahok sempat menguncapkan soal surat Al Maidah ayat 51.
Hal itu dinilai sebagai pelecehan agama.
Terang saja sejumlah pihak pun merasa geram atas ucapan suami dari Veronica Tan itu.
Kali ini, akun Twitter @KRMTRoySuryo memposting foto surat pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono.
Ada tiga poin yang ditulis dalam surat di dua lembar kertas itu.
1. Pidato Gubernur Ahok di hadapan masyarakay Pulau Seribu, yang diataranya mengaitkan dengan Surah Al Maidah Ayat 41, telah menjadi perhatian publik yang amat luas, khususnya di kalangan umat islam.
Kalau ucapan yang kerap melukai hati kalangan masyarakat semacam ini terus terjadi, saya khawatir akan menimbulkan permasalahan sosial bahkan konflik komunal yang justeru seharusnya bersama-sama kita cegah.
Mengaitkan ajaran agama (agama apapun) dengan konten politik, terlebih dalam rangkaian pemiliahn Gubernur DKI Jakarta dewasa ini, saya nilai tidak tepat, keluar dan etika dan juga berbahaya.
2. Saya berpendapat, seorang pejabat publik dan pejabat negara, harus sensitif jika berbicara tentang agama, apalagi menyangkut kitab suci dan akidah yang diyakini oleh pemeluknya.,

Twitter @KRMTRoySuryo
Terliebih jika kata-kata itu diucapkan oleh mereka yang berbeda iman dan agama.
Pemimpin harus menjadi contoh dalam ucapan dan perilakunya.
Kita juga sepakat, dalam kehidupan bangsa yang amat majemuk ini, toleransi dan kerukuan antar umat beragama amat diperlukan.
Bagaimanapun usnur identitas (sara) dalam kehidupan sosial dalam batas-batas tertentu masih merupakan isu yang rawan, karenanya harus terus menerus dikelola dengan bijak.
3. Kepada saudara-saudara kami ummat Islam saya mengajak untuk sabar dan tabah menghadapi ujian ini, dan jangan terpancing untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak semestinya.
Saya tahu bahwa kita semua terluka dan berharap keadilan tegak di negeri ini.
Oleh karena itu, aduan yang diajukan oleh sejumlah kalangan terhadap penegak hukum, menurut saya perlu direspons secara serius, transparan dan bertanggung jawab.

Twitter @KRMTRoySuryo
Jika para penegak hukum tetap adil dan tidak tebang pilih serta terbebas dari intervensi kekuasaan, maka keputusannya akan diterima oleh publik.
Namun, menurut pandangan saya, persoalan ini bukan menyangkut isu hukum semata, tetapi juga menjadi isu sosial yang tak boleh diabaikan begitu saja.
Selanjutnya, bagaiaaman cara mengelola isu agama yang berasal dari pernyataan Gubernur Ahok yang kini tenagh bergulir dan bisa saja menjadi bola api yang tidak kita kehendaki, kita percayakan kepada negara dan pemerintah.
Juga kepada ulama dan pemimpin agama yang lain.
Saya tetap berasumsi negara hadir, dan akan menyelesaikan setiap persoalan dengan bijak, adil dan bertanggung jawab.
Begitu tulisan dalam foto surat yang diposting.
Di bagian bawah juga tertera nama Agus Harimurti Yudhoyono.
Sampai saat ini belum ada konfirmasi mengenai adanya surat pernyataan itu.
Baik dari Roy Suryo maupun dari AHY.