Korban Dimas Kanjeng
Pengikut Dimas Kanjeng Asal Bogor Akan Direhabilitasi
Menurutnya, ajaran yang diberikan Dimas Kanjeng tersebut telah menyimpang dari ajaran agama Islam.
Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Pengikut Dimas Kanjeng asal Bogor akan direhabilitasi.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Adji mengatakan, pihaknya akan segera mengambil langkah serius melalui MUI yang ada di kecamatan untuk segera mendalami hal itu.
"Kami akan segera melakulan rehab seperti para koraban Gafatar melalui MUI di Kecamatan," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (13/10/2016)
Menurutnya, ajaran yang diberikan Dimas Kanjeng tersebut telah menyimpang dari ajaran agama Islam.
Baca juga : Tinggalkan Istri dan Anak, Pengikut Dimas Kanjeng Ini Ternyata Jadi Sopir Marwah Daud
"Pengikutnya mereka sebut santri, kalau santri itu mengaji dan belajar kitab. Jadi pengikutinya itu bukan santri," ujarnya.
Pihaknya juga menghimbau, agar umat muslim tidak mudah terhasut oleh orang yang mengajarkan diluar ajaran agam islam.
"Nabi dan Wali Allah pun diberikan mukjijat berupa kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya, tapi bukan untuk dipamerkan seperti itu. Kalau Dimas Kanjeng itu sudah melakukan tipu muslihat kepada korbannya," katanya.
Sopir Marwah Daud
Seperti diberitakan sebelumnya, para korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi tersebar dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya adalah di Kabupaten Bogor.
Cecep Jamaludin warga Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor diketahui menjadi pengikut Dimas Kanjeng.
Sudah tiga bulan, Cecep tidak pulang kerumahnya.
Cecep merupakan warga Kampung Ciaruteun Udik RT 2/2 Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kakak saya enggak ada dirumah, nanti ajah kalau orangnya sudah pulang," ujar Eneng adik kandung Cecep saat ditemui TribunnewsBogor.com pada Rabu (12/10/2016).
Eneng pun enggan untuk berbicara lebih jauh terkait ketelibatan kakanya dengan Dimas Kanjeng yang saat ini menjadi tahanan polisi.
Sementara itu, Kepala Desa Ciaruteun Udik, Tajudin mengatakan, pihaknya sudah mengetahui informasi ada salah seorang warganya menjadi pengikut Dimas Kanjeng.
Dirinya sudah mendatangi kediaman keluarga Cecep untuk mencari tahu kebenarannya.
"Jadi memang setelah Idul fitri, Cecep belum pulang ke rumah sampai sekarang," jelasnya saat ditemui TribunnewsBogor.com di Kantor Desa Ciaruten Udik.

TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Menurut informasi dari pikak keluarga, sambung Tajudin, Cecep bekerja sebagai sopir pribadi Marwah Daud yang merupakan ketua Yayasan Dimas Kanjeng.
"Belum pulang sampai sekarang, katanya enggak punya ongkos. Keluarganya juga sudah ada yang menyusul ke sana," kata dia.
Menurutnya, warga sekitar tidak memepermasalahkan keterlibatan Cecep jadi pengikut Dimas Kanjeng yang saat ini hangat dalam pemberitaan.
"Kalau Cecep mau pulang lagi ke kampung halamannya akan kami terima," ungkapnya.
"Dan warga juga sudah saya himbau untuk tidak mempermasalahkan hal ini," jelas Tajudin.(*)
----------------------
Ikuti Berita Terkini Bogor !
Like Fanpage: TRIBUNnewsBogor.com
Follow Twitter: @TRIBUNnewsBogor
Instagram: @tribunbogor