Viral, Kisah Persahabatan Pemuda Indonesia dan Jepang Ini Diawali dari Ponsel yang Hilang di KRL
Namun karena ada beberapa kendala, akhirnya ponsel dan kartu mahasiswa itu tidak bisa dikirimkan ke Jepang.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kisah seorang pria bernama Syahri Rohmat (24), pegawai PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menjadi sorotan dunia.
Kisah mengenai persahabatan lintas budaya dan lintas negara ini pertama kali diangkat oleh Jepang Berita.
Kemudian Singapura The Straits Times mengangkan cerita dan media lokal mengikutinya.
Kisah ini berawal Berawal dari ponsel yang jatuh di sela-sela kursi KRL pada akhir 2015.
Pemilik posel itu adalah Shota Noda (21), seorang mahasiswa dari Zama, Prefektur Kanagawa.
Ia kehilangan ponselnya di dalam kereta Nanbu Line ketika kereta tersebut masih beroperasi di Jepang.
Setelah itu, kereta rel listrik (KRL) tersebut dikirim dari Jepang ke Indonesia pada bulan Desember 2015.
Ponsel Noda kemudian ditemukan soleh Rohmat saat mengecek dan membersihkan gerbong.
Saat itu dia tak sengaja menemukan sebuah ponsel yang terselip di antara jok dengan bagian bawah kursi.
Di dalam tempat ponsel, Rochmat juga menemukan selembar kartu mahasiswa bertuliskan bahasa Jepang.
Karena dirinya tidak bisa membaca tulisan berbahasa Jepang, Rochmat kemudian memutuskan untuk memposting foto kartu mahasiswa itu di akun Twitter miliknya.
Ia juga meminta tolong kepada netizen untuk membantu mencari keberadaan pemilik ponsel tersebut.
Mengutip Japan News, Selasa (18/10/2016), pada 11 Januari 2016, Noda di Jepang menerima pesan pada akun Facebook miliknya disertai foto kartu mahasiswanya.
Ia pun langsung membalas dan meminta ponsel dan kartu mahasiswanya agar dikirim melalui pos internasional.
Namun karena ada beberapa kendala, akhirnya ponsel dan kartu mahasiswa itu tidak bisa dikirimkan ke Jepang.
Noda juga sempat meminta Rochmat untuk menitipkan itu ke temannya yang akan berangkat ke Indonesia.
Namun lagi-lagi gagal karena Rochmat tidak bisa menemui orang tersebut karena terkendala bahasa.
Akhirnya, Noda memutuskan untuk pergi ke Jakarta dan mengambil ponsel dan kartu mahasiswanya yang sempat hilang tersebut.
Noda dan Rochmat akhirnya bertemu untuk kali pertama di sebuah stasiun kereta api di Jakarta.
Pertemuan itu terjadi pada 27 Juli 2016 lalu.
Sejak saat itu, keduanya bersahabat dan bahkan berfoto "selfie" dengan ponsel yang hilang tersebut.
Jalinan persahabatan keduanya terus berlanjut ketika Rochmat berkesempatan mengunjungi Tokyo pada bulan Agustus 2016 lalu dan Noda mengajaknya berkeliling kota.
Tak sengaja pula, tas berisi suvenir yang dibawa Rochmat tertinggal di dalam kereta, namun akhirnya ditemukan dan dibawa ke pos barang tertinggal di stasiun terdekat.
Dikutip dari The Jakarta Post, kata Rochmat, Noda sempat bertanya mengapa ia tidak menjual saja ponsel yang ditemukannya tersebut.
"Saya mengatakan kepadanya, harga jual tidak yang tinggi dan saya juga tidak bisa menggunakan telepon di Indonesia," kata Rochmat.
Untuk menunjukkan rasa terima kasihnya, Noda memberi Rochmat pemegang ID card dengan gambar anggota AKB48 favorit Rochmat ini, Mayu Watanabe.
Rochmat membalas hadiah dengan memberikan Noda T-shirt dengan gambar kereta Jepang tua ia dirancang sendiri.
Dia mengatakan dia adalah seorang penggemar kereta api yang pernah memiliki ambisi untuk menjadi masinis kereta seperti mendiang ayahnya dan saudara.
Sebuah persahabatan yang hangat antara mereka berlangsung setelah itu.