Dibayar Rp 1,3 Juta Pasangan Suami Istri di Filipina Sudah Bunuh 800 Pengedar Narkoba
Mereka mengklaim sejauh ini sudah membunuh 800 orang terduga pengedar narkoba,
Ace menambahkan, untuk setiap misi pembunuhan para anggota kelompok pembunuh bayaran itu hanya mendapatkan waktu paling lama tiga hari.
"Begitulah cara mengerjakannya. Saat kami mendapatkan tugas, kami tak bertanya. Aturan pertama adalah jangan bertanya," ujar Sheila.
Setelah sasaran tewas, para pembunuh ini kemudian menaruh selembar kertas dengan tulisan "pengedar" untuk menarik perhatian media sekaligus menjadi bukti bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan.
Sheila mengaku, setiap kali pulang setelah melakukan tugas pembunuhan dan melihat anak-anaknya, rasa bersalah muncul dari dalam hatinya.
Namun, dia berusaha sebisa mungkin untuk membenarkan keputusannya karena semua dilakukan demi menghidupi anak-anaknya.
"Saya katakan kepada diri sendiri, orang yang saya bunuh jauh lebih buruk ketimbang saya. Dia akan menghancurkan lebih banyak orang lagi jika tidak dibunuh. Maka dia harus mati dan itu bukan kesalahan saya," ujar Sheila.
"Saya tak bersalah. Jika dia bukan orang jahat maka dia tak akan mungkin terlibat dalam situasi ini," tambah Sheila.
Meski kerap merasa bersalah, Sheila mengaku, dia tak bisa begitu saja berhenti dari pekerjaan berbahaya ini.
Dia khawatir, akan menjadi sasaran agar tak mengungkap rahasia kelompok pembunuh bayaran tersebut. (Ervan Hardoko).
----------------
Ikuti Berita Terkini Bogor !
Like Fanpage: TRIBUNnewsBogor.com
Follow Twitter: @TRIBUNnewsBogor
Instagram: @tribunbogor