Pria Ini Buat Surat Terbuka Tantang Awkarin, Seperti Ini Isinya
Melalui akun Facebook-nya, ia terlihat membuat sebuah surat terbuka untuk perempuan yang juga dikenal sebagai endorser itu.
Penulis: Tania Natalin Simanjuntak | Editor: Soewidia Henaldi
Dear Awkarin.
Jujur saya baru dengar nama Anda beberapa hari belakangan, dan menjadi follower Instagram Anda beberapa hari berikutnya. Saya mencoba melakukan sedikit riset soal diri Anda (atau mungkin istilah generasi Anda, meng-kepo-in Anda) di internet - dunia yang sama tempat kita tinggal dan mengais rupiah.
Sejujurnya, saya bukan orang yang mudah tercengang. Film terakhir yang berhasil membuat saya tercengang berjudul 'Scarface', itu sudah lama sekali. Mendapati diri Anda saya kembali tercengang. Dan sejujurnya saya suka dengan perasaan itu.
Saya menyaksikan spirit yang Anda usung dan tebarkan, terutama quote : "Nakal boleh, bego jangan". Gaya Anda yang blak-blak-an, lepas dan pemberani memang tidak sepenuhnya mirip Tony Montana di film itu, lebih-lebih tak ada cerutu terselip di bibir Anda, tapi saya suka.
Pernalkan diri saya, agar Anda tahu siapa yang akan menantang Anda. Saya seseorang yang berasal dari Generasi X, satu abjad berjarak dengan generasi Anda. Jaman saya umur 20 dulu, internet belum jadi seperti sekarang. Belum terbayang akan hadir Awkarin dengan semua polahnya.
Saya seorang programmer. Satu dekade terakhir saya hidup dari menulis kode demi menambah value suatu bisnis. Setahun belakangan saya sedang membangun satu bisnis rintisan. Dan kami telah mencapai beberapa progress yang berarti .
Jadi begini, saya melihat diri Anda sebagai bagian dari generasi Y. Anda punya 1,2 juta penggemar di Instagram, sebagian besar saya duga ingin jadi seperti Anda. Sebagai orang yang juga mendapatkan kehidupan dari Internet, saya tahu persis ini bukan dunia yang mudah.
Reputasi, kalau saya bisa sebut demikian, merupakan segala-galanya. Kepercayaan, adalah kunci dari interaksi mutual di dunia maya. Saya lihat Anda memainkannya dengan cukup baik. Oya, surat ini mulai terdengar seperti ceramah orang tua yang sok tau dan menyebalkan ya? Tapi saya akan memaksa melanjutkan. Tanggung.
Dimana saja, angka tidak akan pernah berbohong. Penghasilan Anda, konon mencapai delapan digit per bulan, telah berbicara untuk dirinya sendiri. Buat saya, Anda layak mendapatkannya. Saya ucapkan selamat. Saya selalu punya respek lebih kepada anak muda yang bisa meraih pendapatannya sendiri.
Balik ke tantangan yang akan saya ajukan.
Periklanan digital, kalau boleh saya simpulkan bidang Anda yang utama, memberi Anda kedudukan sebagai simbol anak muda jaman sekarang. Tapi Internet sebetulnya juga masih punya satu ladang bisnis yang tak kalah besarnya : Technopreneur. Itulah tantangannya.
Ini tentang programming bootcamp. Model pendidikan yang didesain untuk ndak ngabis-ngabisin duit dan waktu muridnya, kecuali fokus ke hal-hal yang diperlukan. Sebuah jalur cepat menjadi programmer. Sesuatu yang belum pernah berhasil disediakan oleh kampus-kampus tua kita.
Refactory - nama bootcamp ini - akan memulai batch pertamanya awal tahun depan. Seperti Awkarin yang juga berkolaborasi dengan Young Lex dkk, tim kami ini juga beranggotakan orang orang dari berbagai background - mulai dari seorang PhD di bidang Computer Science, seorang Project Manager yang juga fans Liverpool garis keras dan sekumpulan programmer yang sudah satu dekade belakangan kerja di industri ini - umumnya sebagai lead programmer di perusahaan asing - sehingga kita bisa pastikan tiap lulusan akan siap terjun ke sektor teknologi.
Saya mengundang Anda - untuk masuk ke kelas saya. Menyelesaikan apa yang harus diselesaikan disana. Cuman 3 bulan. Terdengar seperti kesenangan yang berbeda bukan? Saya rasa ini tidak akan kalah menantangnya dengan aksi jogedders di Vlog terakhir Anda.
Dan di akhir proses-nya nanti, Awkarin bisa saja memilih menjadi programmer atau kembali menjadi endorser - dengan penghasilan yang tidak akan jauh berbeda satu sama lain-nya. Jelas tak ada yang dirugikan disini.
Saya sepenuhnya percaya kalau Generasi Y ini punya potensi besar. Dan Anda, sebagai salah satu nahkodanya, via tantangan ini, bisa membuktikan kalau Generasi Y bukan sekumpulan remaja labil yang memenuhi internet dengan kekonyolan. Saya lihat nilai Matematika Anda bagus waktu sekolah dulu. Bakat yang sayang bila hanya digunakan untuk menghitung jumlah followers.