Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Murid Mainkan Okulele Sambil Sodorkan Cincin, Guru Wanita Malah Lakukan Ini Pada Speaker

Kebanyakan dari mereka pengguna media sosial Weibo mengatakan bahwa pelajar tersebut sedang puber.

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seiring berkembangnya zaman kelakuan para pelajar sekolah pun semakin diluar dugaan.

Misalnya hal yang dilakukan seorang pelajar di Tiongkok.

Pelajar sekolah tersebut dengan keberanian dan kepercayaan dirinya yang tinggi mencoba melamar seorang wanita yang merupakan gurunya sendiri.

Dilansir dari laman Shangaiist, siswa tersebut melamar gurunya sendiri dihadapan teman-temannya.

Aksi tersebut didokumentasikan oleh temanya.

Video hasil rekamannya pun menjadi viral setelah disebar di satu diantara jejaring sosial Tiongkok.

Pasalnya, dalam video tersebut terlihat siswa sedang melamar gurunya tapi malah ditolak mentah-mentah.

Bahkan guru yang dilamarnya marah-marah kepada muridnya itu.

Awalnya, pelajar tersebut tampak berlutut sambil memegang bunga untuk diberikan kepada guru yang diketahui bernama Li.

Aksi tersebut pun semakin romantis saat satu diantara temannya memainkan okulele.

"Guru Li, aku mencintaimu, menikahlah," ujar pelajar tersebut sambil mengangkat bunganya ke arah guru Li.

Namun, guru tersebut justru memarahinya di depan banyak orang yang sedang menyaksikan aksi romantis pelajar tersebut.

"Stop, jangan buang-buang waktu, saya sudah punya pacar," ujar guru Li.

Pelajar tersebut pun mengeluarkan cincin yang ada di dalam saku jaketnya, tapi hal yang dilakukannya itu malah semakin memancing kemarahan guru Li.

Okulele yang dipegang oleh temannya itu diambil oleh guru Li untuk menepak tangan pelajar tersebut, akhirnya cincinnya pun terjatuh.

Kemudian guru Li menendang sebuah speaker yang berada di dekatnya.

Dari video tersebut muncul beragam komentar dari netizen.

Kebanyakan dari mereka pengguna media sosial Weibo mengatakan bahwa pelajar tersebut sedang puber.

Ada pula yang mengatakan bahwa pelajar itu harus diberi sedikit pekerjaan rumah (PR) oleh gurunya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved