Sering Dengar Istilah Kebanyakan Makan Micin? Ternyata Ini Fakta Dibalik MSG yang Dikira Bikin Bodoh

Micin mengandung zat yang sering disebut sebagai glutamat, yakni asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh karena perannya dalam membentuk protein.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bagi sebagian besar orang, pasti sudah tak asing lagi dengan kalimat seperti ini.

'Jangan makan micin, nanti bodoh' atau 'Pasti kebanyakan makan micin'.

Di Indonesia ini, ada dua jenis orang yakni menyukai MSG alias micin dan sangat menghindarinya.

Kebanyakan orang yang menyukai micin yakni karena menginginkan masakannya menjadi sedap.

Sementara orang yang menghindari micin biasanya percaya kalau penyedap yang satu ini berbahaya bagi tubuh.

Tak hanya bisa bikin bodoh, micin juga disinyalir memicu kemandulan, obesitas, diabetes, sampai kanker.

Tapi apakah benar dampak mengonsumsi micin bisa seburuk itu pada tubuh kita.

Nah dikutip dari berbagai sumber kesehatan, kali ini kita akan mencari tahu menganai kandungan micin tersebut.

Micin mengandung zat yang sering disebut sebagai glutamat, yakni asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh karena perannya dalam membentuk protein.

Selain membantu pengiriman sinyal-sinyal dalam otak, glutamat juga membantu fokus, ingatan, serta konsentrasi.

Glutamat ternyata juga bisa memudahkan ketika kita mempelajari hal-hal baru.

Selain itu, glutamat sendiri memang zat yang bisa membuat makanan menjadi lebih lezat, karena merupakan penyedap rasa alami.

Bahan makanan yang biasanya mengandung glutamat ini antara lain adalah tomat, jamur, keju, daging dan kecap.

Selain itu, glutamat juga diproduksi oleh tubuh kita sendiri, misalnya saja di dalam ASI.

Memang, glutamat dalam kemasan micin bukan dihasilkan secara alami melainkan menggunakan mesin di pabrik.

Nah, micin dalam kemasan, biasanya diproduksi dari tetes tebu atau tepung tapioka.

Produksinya sendiri dijalankan melalui fermentasi mikroba.

Fermentasi dengan mikroba adalah metode yang umum digunakan untuk mengolah makanan seperti tempe, keju, dan tape.

Jadi dari segi bahan baku dan proses pembuatannya, micin aman untuk dimakan.

Meski terdengar tidak berbahaya, tapi tetap saja akan menjadi berbeda jika dikonsumsi berlebihan.

Untuk itu, WHO sudah menetapkan batas aman konsumsi micin per harinya.

Menurut WHO, micin akan aman dikonsumsi jika tak melebihi 6 gram per hari.

Sementara, Menkes RI merekomendasikan batas aman micin sebanyak 5 gram.

Lalu apakah berapa sih rata-rata orang Indonesia mengkonsumsi micin?

Ternyata, per harinya orang Indonesia hanya mengkonsumsi sebanyak 0,65 gram.

Jauh di bawah dari batas maksimal yang ditentukan.

Jadi sebenarnya peluang kita untuk mengkonsumsi micin berlebihan kecil sekali.

Dalam sebuah wawancara, ahli gizi dari University of Sydney, Leona Victoria Djajadi, mengungkap hal yang sama.

Ia mengatakan jika mengkonsumsi micin tak akan membuat seseorang menjadi bodoh.

Bahkan, jika dikonsumsi secara wajar, micin justru bisa memberi manfaat bagi kesehatan.

Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan makan bisa menimbulkan masalah.

Tak hanya micin, apapun yang berlebihan akan tidak baik.

Untuk itu, biasakan mengonsumsi apapun secara wajar dan tidak berlebihan.

Smeoga artikel ini bermanfaat.

---------------------

Ikuti Berita Terkini Bogor !

Like Fanpage: TRIBUNnewsBogor.com

Follow Twitter: @TRIBUNnewsBogor

Instagram: @tribunbogor

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved