One Way Puncak Diprotes Warga, Mampukah Pemerintah Kabupaten Bogor Wujudkan Solusi Ini ?
One way yang selama ini dianggap menjadi jurus jitu untuk memecah kemacetan di jalur wisata tersebut, menurutnya hanya sebagai solusi sementara saja.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Aktivis Bogor Selatan, Chaidir Rusli mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor membuat jalur alternatif seluas jalur utama Puncak.
Penolakan terhadap pemberlakuan sistem satu arah di Puncak kembali mencuat.
One way yang selama ini dianggap menjadi jurus jitu untuk memecah kemacetan di jalur wisata tersebut, menurutnya hanya sebagai solusi sementara saja.
Pria yang akrab disapa Kang Iding itu bertutur bahwa sistem satu arah merupakan solusi yang pada 30 tahun hanya sebagai solusi sementara.
"Tapi sekarang malah jadi permanen," tegasnya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (28/4/2017).

Sistem lalu lintas itu dianggap sangat merugikan masyarakat, khusunya warga Puncak.
Durasi yang terbilang lama membuat aktivitas warga sekitar menjadi terganggu.
Oleh karenanya, Kang Iding mendesak agar Pemerintah membuat jalur alternatif yang luasannya sama seperti jalur utama.
"Provinsi harus bikin jalan alternatif yang luasnya sama seperti jalan utama Puncak dan terintegrasi dari selatan ke utara," katanya.
Dengan adanya jalur seperti itu, masalah macet yang acap kali merundung Puncak di musim libur, mudik dan akhir pekan itu bisa teratasi.
"Agar permasalahan klasik ini tuntas, pemerintah pusat atau pun provinsi harusnya menyadari dan membuat terobosan yang cerdas," kata Kang Iding.