Kecelakaan Maut di Puncak
Cerita Polisi yang Sempat Mengejar Bus Saat Rem Blong Sebelum Alami Kecelakaan di Cipanas
"Saya ga sempat lihat bus itu terperosok, karena penglihatan saya ke arah bus tertutup kendaraan yang berada di depan saya," paparnya.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIPANAS - Sebelum kecelakaan maut di Jalur Puncak, Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur terjadi, polisi sempat melakukan upaya pengejaran terhadap bus yang diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.
Upaya tersebut dilakukan setelah seorang Petugas Sat Lantas Polres Cianjur, Bripka Hendra Sulistyo yang saat itu tengah berjaga di pos polisi dekat Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) mendengar teriakan 'rem blong' berulang kali dari kernet bus.
Pada saat itu, Hendra pun langsung mencoba mengejar bus yang ditumpangi sebanyak 30 orang itu.
Pun sejumlah petugas Satlantas lainnya yang berjaga di sekitar TKP langsung diberi kabar oleh Hendra.
"Ya saya ingin pastikan apakah bus itu bisa berhenti selamat atau tidak, jadi saya coba kejar, dan kalau terjadi kecelakaan bisa langsung cepat tanggap," ujar Hendra kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (30/4/017).
Nahas, upaya pengejaran yang dilakukannya itu berujung maut.

Bus tersebut menabrak sembilan kendaraan dari arah berlawanan dan terperosok ke perkebunan milik warga setempat.
"Saya ga sempat lihat bus itu terperosok, karena penglihatan saya ke arah bus tertutup kendaraan yang berada di depan saya," paparnya.
Sebagai petugas Satlantas Polres Cianjur yang pertama kali berada di lokasi kejadian pun langsung melakukan upaya evakuasi korban.
"Pas saya tiba di lokasi banyak korban yang keluar dari kendaraannya, ketika itu saya utamakan evakuasi yang masih bisa diselamatkan dulu," jelasnya.
Sebanyak 58 orang pun menjadi korban dalam insiden maut itu dengan rincian, 11 orang meninggal dunia, 42 luka ringan, dan 5 orang luka berat.