Ratusan Mahasiswa dan Dosen IPB Terjun Ke Lapangan Periksa Kelayakan Hewan Kurban
Hewan kurban secara keseluruhan mempunyai penampilan tubuh yang baik dan tidak memiliki cacat tubuh.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Srihadi Agung Priyono melepas 715 mahasiswa dan 55 dosen FKH IPB sebagai petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban.
Pelepasan bertempat di Auditorium Jannes Humuntal Hutasoit Fakultas Peternakan (Fapet) Kampus IPB Dramaga, Bogor (25/8).
Prof. Srihadi mengatakan, pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban harus benar-benar ditangani dengan teknik penanganan hewan yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).
Dikatakannya, kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyembelih hewan kurban.
"Profesi dokter hewan sangat penting dan dibutuhkan di masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti bakti IPB, salah satu bentuk pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat," ujarnya dalam siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com.
Ia menjelaskan, hewan kurban dikatakan layak apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagaimana tuntunan agama Islam.
Hewan yang dikurbankan adalah kategori hewan ternak besar dan sehat.
Di Indonesia, hewan yang dijadikan pilihan umumnya ternak sapi, kerbau, kambing dan domba.
Syarat lain, hewan kurban harus berjenis kelamin jantan dan cukup umur (di atas satu tahun).
Hewan kurban secara keseluruhan mempunyai penampilan tubuh yang baik dan tidak memiliki cacat tubuh.
Ia memaparkan selain berasal dari hewan yang sehat, daging kurban juga disyaratkan sebagai daging yang sehat.
Disamping itu, daging kurban sudah seharusnya dibagikan secara utuh dalam arti tidak dikurangi atau dicampur dengan bahan lain.
Jangan sampai daging kurban yang dibagikan bercampur dengan pasir/tanah akibat daging dipotong-potong di atas tanah tidak menggunakan alas.
Selanjutnya, karena daging merupakan bahan makanan yang mudah rusak, maka daging seharusnya setelah dipotong-potong segera dikemas dengan baik misalnya menggunakan plastik putih untuk menghindari banyaknya tercemar kuman akibat sentuhan tangan.
Setelah dikemas sebaiknya daging kurban segera dibagikan untuk segera dimasak untuk menghindari pembusukan daging.
Ketua panitia, Drh Ardilasunu Wicaksono menjelaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan hewan kurban dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menangani hewan kurban dengan baik, terutama menurut syariat Islam.