Terlahir Buta, Pemuda Ini Selalu Dipandu Anjing Untuk Menuju Masjid
Ia mengatakan, selama ini anjingnya ditempatkan di tempat khusus yang didirikan di dekat pintu masjid Bilal Jamia.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bagi umat muslim, memelihara anjing dianggap haram.
Kecuali, menurut beberapa hadis menyebutkan orang islam boleh memelihara anjing namun dengan tujuan sebagai pejaga hewan ternak atau berburu diperbolehkan.
Air liur yang dikeluarkan anjing juga termasuk najis karena dan dikhawatirkan ibadahnya tidak sah bila terkena liur anjing.
Tapi di Inggris, pemuda ini selalu membawa anjingnya untuk memandunya ke masjid.
Dikutip dari BBC, pemuda muslim bernama Mohammad Abraar Khatri ini merupakan penyandang difabilitas.
Ia yang tinggal di Leicester ini diketahui mengalami kebutaan sejak kecil.
Kondisi itu membuatnya harus menggunakan anjing untuk menuntunnya ke masjid.
Dewan Hukum Muslim (Syari'ah) Inggris telah mengeluarkan fatwa yang memungkinkan anjing yang digunakan untuk memanfunya masuk ke area masjid.
Tapi anjing itu tidak boleh masuk ke dalam ruangan salat.
Organisasi Gude Dogs For Blinds dan Dewan Muslim Inggris bekerja sama untuk mendukung permintaan Mohammed Abraar Khatri.
Mereka mengatakan bahwa ini adalah sebuah langkah maju yang besar bagi orang-orang Muslim yang buta dan berpandangan parsial.
Diharapkan juga bahwa para pemimpin masjid di Inggris dan internasional sekarang akan melakukan penyesuaian serupa untuk memungkinkan pemilik anjing pemandu Muslim masuk ke masjid mereka.
Khatri, yang memiliki anjing pemandu bernama Vargo, mengatakan bahwa pihak berwenang agama merasa memiliki kewajiban untuk membantunya.
"Mereka sebenarnya sangat bagus dan merekalah yang bersedia membantu karena mereka bilang itu tugas mereka untuk mengakomodasi," ungkapnya.
Kahtri juga menjamin anjingnya tidak akan menimbulkan masalah "Anjing saya paling cuma duduk, berbaring atau sekedar rileks. "Sebagai anjing penuntun, anjing saya adalah anjing yang kalem," ungkap Katri.
Ia mengatakan, selama ini anjingnya ditempatkan di tempat khusus yang didirikan di dekat pintu masjid Bilal Jamia.
Keputusan tersebut dibuat setelah dilakukan diskusi panjang dengan para pemimpin Muslim
Mohammad Shahid Raza, direktur Dewan Islam dan Masjid Inggris, mengatakan kalau masjid-masjid baru lainnya akan mempertimbangkan fasilitas untuk para penyandang difabilitas.
Masjid Bilal akan menyediakan bekal khusus untuk anjing pemandu tersebut selama berada di masjid.
"Fasilitas semacam itu akan menyoroti sikap Islam untuk membantu orang-orang difabel dan meningkatkan layanan yang kami berikan kepada komunitas Muslim," ungkapnya.
Ayah Kathri, Gafar Khatri berkata dengan hadirnya anjing pemandu, anaknya bisa pergi kemana pun ia mau.
"Awalnya meman ia terlihat canggung, namun semakin hari ia semakin percaya diri," ungkapnya.