Sadis ! Purnawirawan TNI Jadi Korban Salah Sasaran, Tewas Dikeroyok Karena Dituduh Mencuri di Musala
Ia dituduh mencuri tas milik jamaah musala di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Soreang.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Aksi main hakim sendiri terhadap seseorang hingga meninggal dunia kembali terjadi.
Parahnya, korban main hakim sendiri tersebut ternyata korban salah sasaran !
Tragedi kemanusiaan tersebut erjadi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa 31/10/2017).
Peristiwa itu terjadi di sebuah SPBU.
dan, yang tak disangka lagi adalah korbannya merupakan seorang purnawirawan TNI.
Baca: Kakak Melly Goeslaw yang Beda Agama Meninggal, Tanggapan Anaknya Mengejutkan
Berikut 5 fakta soal pengeroyokan salah sasaran tersebut hingga menewaskan Paharuddin.
1. Dituduh Mencuri
Dikutip dari Tribun Parepare, Warga Lappa-Lappae, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Paharuddin (54)meninggal pasca diamuk massa pada selasa (31/10/2017) subuh.
Ia dituduh mencuri tas milik jamaah musala di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Soreang.
Korban diteriaki maling oleh massa dan kemudian dianiaya.
Saat polisi tiba ternyata pelaku sudah meninggal.
Baca: Video Siswa SD Duel dengan Pelajar SMA Viral, Lihat Jurus Bocah Bertubuh Gemuk Ini
2. Mantan Anggota TNI
Paharuddin diketahui ternyata merupakan purnawirawan Tentara.
Salah satu warga Suppa, Jasmir, Rabu (1/11/2017) menjelaskan, jika almarhum merupakan mantan Babinsa di Kecamatan Suppa dibawah naungan Koramil 1404-01.
"Beliau pernah menjadi Babinsa di Suppa dan setahu saya dia (Almarhum Paharuddin) tinggal di Paleteang,"terangnya dikutip dari Tribunparepare.com.
Paharuddin meninggal karena dikeroyok belasan jamaah di Musallah SPBU Soreang.
3. Hanya Pindahkan Tas
Seorang keluarga korban, Rani mengakui jika pamannya tersebut hanya singgah sementara di musala.
Saat itu, korban hendak memindahkan tas yang ada di Musallah tetapi diteriaki maling.
Kepolisian Resort (Polres) Parepare langsung menyelidiki kasus pengeroyokan tersebut dan memastikan jika korban tidak mencuri.
Baca: Pasangan Beda Usia Ini Jadi Viral, Begini Perlakuan Mesra Suami Untuk Istrinya, Bikin Baper
"Dari hasil pemeriksaan sebelumnya memang ada mencuri tas salah satu jamaah dan ketahuan salah satu jamaah,"ujar Kasat Reskrim Polres Parepare, AKP Herly Purnama.
4. Orang Baik
Paharuddin dikenal baik dikalangan warga Suppa selama aktif menjadi tentara dan bertugas sebagai Babinsa.
"Sepanjang saya kenal beliau (Paharuddin, orangnya baik,"jelas Jasmir salah satu warga Suppa, Rabu (1/11/2017) dikutip dari TribunParepare.
Jasmir menuturkan, dirinya merasa tidak yakin jika Paharuddin mencuri.
"Saya tidak percaya jika beliau mencuri karena selama ini sangat baik orangnya,"terangnya.
Belakangan, keluarga korban, Rani mengakui jika pamannya tersebut hanya singgah dan memindahkan tas yang ada di Musallah tetapi diteriaki maling.
5. Tangan dan Kaki Terikat
Kondisi Paharuddin saat ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.
Para pelaku penganiayaan mengikat tangan dan kaki korban.
Wajah korban pun lebam dan mengeluarkan darah.
Baca: Beratnya Mencapai 5 Kg, Tetangga Prihatin Lihat Kondisi Organ Intim Pria Ini
Sebanyak 12 orang diamankan yang diduga sebagai pelaku yang menganiaya korban (terduga pelaku pencurian).
Adapun pelaku dugaan penganiayaan yang diamankan di Mapolres Parepare yakni HW (29), AH (25), AA (32), MA (24), AR (19), AR (20), NA (17), MM (43), MD (40), AW (16), NR (48).
Para terduga pelaku penganiayaan merupakan warga Parepare yang juga merupakan jamaah tabliq yang sedang menjalani itikaf di Musallah SPBU Soreang.