Kahiyang Ayu Menikah
Jokowi Naik Tangga Pasang Beleketepe, Ternyata Prosesi Ini Punya Makna Sakral Lho !
Bleketepe merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Solo berupa anyaman dari daun kelapa yang masih hijau.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pernikahan putri Jokowi, Kahiyang Ayu dengan Bobby Afif Nasution tinggal menunggu beberapa jam lagi.
Berbagai persiapan dan rentetan acara prapernikahan pun telah dilakukan.
Pernikahan yang sedianya digelar pada Rabu (8/11/2017) ini menjadi perhatian seluruh warga Indonesia, tak terkecuali orang luar negeri.
Hari ini, Selasa (11/7/2017) presiden Jokowi melangsungkan prosesi pemasangan beleketepe.
Prosesi ini menandai dimulainya rangkaian acara pernikahan sang putri, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Afif Nasution.
Baca: Ditinggal Nikah, Akankah Pria Ini Datang ke Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution ?
Dikutip dari Kompas.com, prosesi itu digelar di kediaman Jokowi, Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pukul 08.00 WIB.
Jokowi tampak mengenakan pakaian khas Jawa berwarna oranye senada dengan Ibu Negara Ny Iriana Jokowi, serta putra sulung dan bungsunya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Istri Gibran, Selvi Ananda, dan anaknya, Jan Ethes Srinarendra, juga kompak mengenakan seragam senada.
Jokowi memasang bleketepe dengan menggunakan tangga aluminium.
Bleketepe merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Solo berupa anyaman dari daun kelapa yang masih hijau.
Prosesi ini sontak menjadi perhatian banyak orang.
Namun, mungkin masih banyak yang belum paham apa sih prosesi beleketepe itu ?
Dirangkum TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, prosesi beleketepe ini selalu dilakukan sehari sebelum pernikahan.
Baca: Meski Putri Presiden, Ini 5 Bukti Kesederhanaan Pernikahan Kahiyang Ayu
Pintu gerbang dari rumah orangtua wanita dihias dengan Tarub atau dekorasi tumbuhan, Yang terdiri dari pohon pisang, buah pisang, tebu, buah kelapa dan daun beringin.
Hal ini memiliki arti agar pasangan pengantin diharapkana akan hidup baik dan bahagia dimana saja.
Pasangan pengantin saling cinta satu sama lain dan akan merawat keluarga mereka.
Dekorasi yang lain yang disiapkan adalah kembang mayang, yaitu suatu karangan bunga yang terdiri dari sebatang pohon pisang dan daun pohon kelapa.

Pemasangan Beleketepe yang dilakukan oleh orangtua pengantin adalah merupakan awal pemasangan tarub.
Sebenarnya Beleketepe adalah daun kelapa yang masih hijau dan dianyam dengan ukuran rata-rata 50 cm x 200 cm.
Beleketepe yang dipasang di Tarub dan mengelilingi area untuk pernikahan, merupakan perwujudan dari suatu tempat pensucian di kahyangan para dewa yang dinamakan Bale Katapi.
Bale artinya tempat, Katapi dari kata tapi yang berarti membersihkan dan memilahkan kotoran-kotoran untuk kemudian dibuang.
Dengan demikian pemasangan beleketepe dapat diartikan untuk mengajak kepada semua orang yang terlibat dalam acara pernikahan ini untuk bersama-sama mensucikan hati.
Selain itu pemasangan Bleketepe juga dimaksudkan sebagai tolak bala atau memohon agar terhindar dari mara bahaya atau masalah selama upacar pernikahan berlangsung.
Baca: Kenalan Sama Adik Stefan William, Baru Lulus SMA 5 Posenya Ini Anak Kuliahan Banget
Di dalam tarub ini selain Bleketepe dan Janur, kelengkapan-kelengkapan lain yang diadakan menyimbolkan sebuah harapan yang pada intinya membawa kebahagiaan dan kemuliaan khususnya pada pengantin
Dua tundun utuh pisang raja, yang dipasang di kanan dan kiri pintu gerbang tarub menyimbolkan sebuah harapan agar pengantin berdua mempunyai keluhuran seperti layaknya raja, sabda pendhita ratu, bicaranya tidak boleh mencla-mencle.
Kelapa Gading adalah kelapa yang berwarna kuning bersih dan indah.
Orang yang menanam kelapa gading harus rela setiap saat dipetik oleh orang lain untuk keperluan upacara, tanpa harus mengganti uang.
Dua janjang kelapa gading yang dipasang di kanan kiri Tarub menyimbolkan sebuah harapan agar pengantin berdua nantinya merasakan keindahan hidup dengan kesabaran dan kerelaan berkorban terhadap sesama.
Dua batang tebu wulung, berwarna keungu-unguan, besar dan lurus yang dipasang di kanan dan kiri tarub menyimbolkan sebuah harapan agar pengantin berdua berwibawa dan mempunyai pribadi yang lurus dan tegas.

Padi di kanan kiri tarub menyimbolkan harapan agar pengantin berdua mengalami kemakmuran dan kesejahteraan lahir batin.
Setelah kanan, kiri dan atas pintu gerbang yang dipasangi Beleketepe, Janur, Tebu Wulung, Pisang Raja, Padi yang dipasang di kanan kiri pintu gerbang tarub maka terbentuklah sebuah pintu gerbang untuk memasuki area upacara yang telah dikelilingi Beleketepe, simbolisasi dari Bale Katapi.
Baca: Bukan Transparan, Ternyata Ini yang Bikin Busana Dewi Perssik Terlihat Seperti Menerawang
Gerbang Tarub adalah gerbang yang bakal dimasuki oleh pengantin berdua, menyimbolkan pula sebagai sebuah pintu untuk memasuki dunia baru, dunia hidup berumah tangga, yang tentu saja di dalamnya penuh dengan hal-hal baru, rintangan dan godaan yang kesemuanya perlu diatasi untuk menuju kemenangan dan kesucian.