Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kisah Petugas Forensik Suka Menggerutu Di Depan Jenazah, Kejadian yang Dialami Bikin Ngeri !

"Makin sore mulutnya makin sompral. Saya cuma berdua sm dia. "Gerah bgt sih ni ruang,elo sih udh mati pak.."

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Instagram

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Banyak kisah yang berasal dari kamar jenazah yang tak bisa diterima dengan logika.

Kisah misteri itu dialami oleh para petugas yang sehari-harinya berkutat dengan urusan forensik.

Seorang dokter forensik menceritakan pengalaman mistis yang dialami saat menangani jenazah korban kecelakaan.

Dokter yang memiliki akun Twitter @GiaPratamaMD ini sebelumnya juga pernah membagikan kisah pengalaman mistisnya saat bertugas.

Kali ini, ia menceritakan soal pengalaman yang menimpa temannya.

Dalam kisah ini, ia menceritakan soal sosok temannya yang punya kebiasaan menggerutu saat menangani jenazah.

Baca: Krisdayanti Ucapkan Selamat ke Robby Purba yang Akan Menikah Tahun Ini, Beneran Sama Ayu Ting Ting?

Alhasil karena kebiasaanya itu, rekannya mendapatkan pengalaman yang cukup membuat bulu kuduk bergidik.

Simak kisah selengkapnya di bawah ini :

"Saya punya teman 1 group, kita semua ngerti, bahkan dia akui sendiri klo dia itu Grumpy(penggerutu), semua dikomenin sambil gerutu. Kebanyakan negatif, jarang liat dia senyum sekalinya senyum, kyk org lg nyinyir. Tapi Semua berubah di malam itu.

Forensik memang kadang melelahkan, bila di satu hari yg sama dtg kasus bertubi2, dan dlm seminggu terakhir memang lagi rame kasus. Kasus pembunuhan, tabrakan, kebakaran dan kasus penemuan jenazah yg meninggal krna tenggelam di sungai.

"Apaan lagi sih ini!! Ga abis2 mayat berdatengan. Ngerepotin yg masih Idup aja!". Katanya sambil misuh2. Dia ga ngajak bicara siapa2, cuma bicara utk dirinya aja. Tapi Sambil ngerjain visum, walau jg terus ngeluhin macem2. Kita cuma liatin dia aja dari jauh.

Makin sore mulutnya makin sompral. Saya cuma berdua sm dia. "Gerah bgt sih ni ruang,elo sih udh mati pak, enak ga kerasa gerah kan?"Sambil nganggukin muka nunjuk ke salah satu jenazah disana. Saya sambil nulis neriakin, "woii mulut woi".

Baca: Siswi Kelas 1 SD Mengidap Kecanduan Seks dan Kini Kena Penyakit Lain, Simak 6 Fakta Mirisnya

Dia ngerjain lg tugasnya, tp tiba2 ngomong. "Untung lo mati pak, idung lo udh copot kyk gitu, gmn coba klo lo masih idup?". Brakk! Saya gebrak meja,"ga bisa dibilangin? Klo ga ikhlas ngerjainnya ya gw aja sini!" Tapi dia tetep ngerjain.

Bukan pertama kli dia kyk gitu, cuma waktu barengan saya, saya baru liat dia kyk gitu. Dan malam itu giliran kita berdua yg jaga On Call. Kosan kita pun berdeketan. Kring! telpon masuk dari mr.A,"ada kasus kecelakaan, ke rs skrg jg".

Saya liat jam, tampak angka 01.30 a.m di HP. Saya telfon tmn saya itu, "bro, bangun, cuci muka, berangkat!", "apaan sih gi, ngantuk gw.. Gw nyusul, lo duluan deh. Mayat lagi, mayat lagi". Saya tutup telfonnya takut mual dengerin dia ngomong lbh panjang.

Saya berangkat ke IGD. Jalanan dari kosan kami menuju RS memang gelap sekali, bukan jalanan aspal, krna posisinya di belakang RS. Dalam 10 menit saya sampe ke IGD.

Baca: Bukan California, Warganet Temukan Lokasi Foto Cinta Laura, Ternyata Tak Perlu Naik Pesawat

Kosan kami itu berbentuk rumah petak, di depannya, lapangan tempat parkir mobil kami. Teman saya berangkat, dia keluar kamar kosan, Ketika keluar tiba2 pintu kosan terkunci, dan dia ga bisa masuk lagi. Dia berkerenyit aneh, dia coba masukin kuncinya berkali2, ga bisa masuk.

Dia bergidik, balik badan dan berangkat ke RS. Baru beberapa langkah, BRAKK!! Suara banting pintu terdengar dari arah kamar saya, dia kira saya masuk kamar, udh selesai tugas trus marah sama dia krna ga datang, dia balik menuju kamar saya.

"Gi" Dia manggil sambil ketok2. tok tok tok "Oi gi". Ga ada jawaban. Tiba2 angin dingin berhembus dari arah belakang menyapu tengkuknya, seketika berdiri semua bulu kuduknya. Dia balik badan dan lari secepat kilat ke rumah sakit.

Dia melewati rimbunan pohon2 bambu menjuntai menyerupai dinding lengkung yg mengeluarkan suara gemeretakan saat terkena angin. Saat dia berlari, terdengar suara derap langkah dari arah belakangnya. Bukan derap langkah satu org. Tapi beberapa org.

Dia melihat kebelakang, hanya ada kegelapan. Dia berlari semakin cepat, tapi semakin cepat pula langkah itu dtg seperti akan menyusulnya, rasa ketakutan mulai menjalar keseluruh sendi-sendi nya.

Baca: Beli Es Krim Cokelat Di Supermarket, Sekeluarga Kaget Saat Buka Kotaknya Di Rumah Malah Isi Beginian

Ketika masuk ke pintu belakang RS. Suaranya menghilang. Suara derap langkah pengikutnya, berikut suaranya sendiri. Dia menelfon saya, saya angkat, tapi ga ada suara. Dia jalan lagi tapi salah arah, bukan ke IGD depan. Tapi menuju kamar jenazah di belakang.

Bagian belakang rumah sakit saat itu sangat sepi, sepi yg mencekam, tdk ada suara. Dia melewati lorong2 panjang menuju kmr jenazah, udara dingin tiba2 menyergap tubuhnya, dia lari lagi sekuat tenaga.

Saat berlari lampu lorong tiba2 mati satu persatu, mati setiap dia lewati. Hatinya jiwanya tercekam,keringet dingin membasahi wajahnya, tubuhnya terus berlari menuju lampu yg masih menyala, dan itu menuju ruang Otopsi.

Smp lampu terakhir, dia terpeleset dan terjatuh kedepan ke meja otopsi dgn hanya tertahan oleh kedua tangannya di sisi meja. Dihadapan wajahnya terlihat jenazah dengan mulut menganga dan kepala terbelah dua. "HUUUUUAAAAAAA!!" dia menjerit sekuat tenaga. hanya dia sendiri yg dngr.

Saya dari IGD jalan balik menuju ruang forensik krna buku jaga ada disana, saya liat salah satu sendal teman saya itu ada dibwh plang Forensik, saya lari ke dlm utk mengecek, "Bro lo dimana?".

Baca: Tak Hanya Video Mesum, Video Pelajar SMP yang Satu Ini Juga Viral, Tingkahnya Bikin Ngakak

Ketika saya masuk. Saya liat dia berdiri terpatung di pojokan dengan mata melebar, badan gemetaran, mulut terngaga, dan Celana basah penuh sama pipisnya. Dia liat saya, "Gia!" suaranya terdengar parau, Dia lgs lari memeluk saya, dengan celana penuh pipisnya.

Dia nangis sekenceng2nya, selega2nya, sambil cegugukan menyebut, "astagfirullah" berkali2. Saya ga berani nanya ada apa,saya cuma mikir saya harus ganti baju abis ini.

Dua laki2 dewasa pelukan malam2 di ruang jenazah, emg harusnya ga perlu diceritain ke siapapun.

Konsulen udh bilang, hargai jenazah, kerja ikhlas. Tapi masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Pengalaman Teman saya ini jd contoh, khususnya buat adek2ku mahasiswa kedokteran atau calon koas forensik."

Kisah yang baru dibagikan kemarin malam, Kamis (18/1/2017) itu sudah di-retweet ratusan kali oleh banyak netizen.

Pelajaran dari kisah ini, hormati orang yang sudah meninggal dan harus ikhlas serta tak perlu menggerutu bila ingin mengerjakan sesuatu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved