Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Menelaah Kata yang Diberi Kutipan Pada Buku Hitam Setya Novanto, Nama-nama yang Ditulis Berkaitan ?

Sayangnya pertanyaan awak media diabaikan oleh Setya Novanto. Dia terus menebar senyum dan manggut-manggut setiap ditanya soal isi buku hitamnya.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor
Buku Hitam Setya Novanto 

Selain kata "Justice Collabolator" ada juga tulisan nama "Nasaruddin dengan garis ke bawah, USD 500.000. Kata lainnya, ada tulisan Ibas dan Ketua Fraksi.

Ditanya lebih lanjut soal Ibas yang dimaksud adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro udhoyono?

"No comment," jawab Setya Novanto.

Ditanya soal apakah pihaknya juga akan meminta agar Puan Maharani yang saat proyek e-KTP bergulir masih menjabat sebagai ketua Fraksi PDI Perjuangan untuk dihadirkan di persidangan, jawaban Setya Novanto sama.

"No comment lah," ujarnya.

Baca: Foto Dianti Putri Korban Longsor di Bandara Soetta, Komunikasi Terakhir Sebelum Wafat Mengharukan

Tulisan Justice Collabolator

Melansir Kompas.com, pada 11/1/2018 lalu Setya Novanto memang mengajukan permohonan sebagai justice collaborator.

Novanto bersedia menjadi saksi pelaku yang bekerja sama dengan penegak hukum.

Lantas, siapa aktor besar lain yang ingin diungkap oleh mantan Ketua DPR RI itu?

Pengacara Novanto, Firman Wijaya mengatakan, permohonan sebagai justice collaborator ini sekaligus menunjukkan sikap bahwa Novanto bukanlah satu-satunya pelaku yang paling berpengaruh dalam korupsi pengadaan e-KTP.

Baca: Video Ibu dan Anak Tenggelam di Wahana Mandi Bola, Minta Tolong ke Pembantu Responnya Malah Gini

"Saya katakan, soal penganggaran, perencanaan sudah dirancang jauh, dan itu ada lembaganya, ada instansinya. Kita lihat siapa inisiator proyek e-KTP ini," kata Firman di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Firman mengatak

Kemudian, hal-hal yang menyangkut kebijakan pada pihak eksekutif dan legislatif. Termasuk, menurut Firman, mengungkap sejauh mana peran Novanto dalam pembahasan anggaran.

"Kita lihat saja, kalau posisi yang lebih besar itu jabatan-jabatan yang berpengaruh di negeri ini, ya mungkin saja. Tapi kita tunggu pembuktiannya," kata Firman.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved