Pembuhuhan Sadis di Tangerang

Usai Bantai Istri dan Kedua Anak Gadisnya Hingga Tewas, Ini Yang Dikatakan Sang Ayah

Harry menyampaikan, perbuatan Pendi tersebut didasari atas ketidaksetujuan Pendi perihal pembelian mobil yang dilakukan oleh Emah.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Warta Kota/Andika Panduwinata
Petugas kepolisian mengevakuasi jasad korban pembantaian di Perumahan Taman Kota Permai 2, Blok B6 RT 05/RW 12 Kelurahan Priuk, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang pada Senin (12/2/2018). 

TRBUNNEWSBOGOR.COM - Polisi berhasil mengungkap kasus pembantaian satu keluarga di Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang.

Seperti diketahui, ibu dan dua dua orang anaknya ditemukan tewas dengan tubuh bersimbah darah pada Senin (12/2/2018).

Tak hanya itu, sang ayah yang bernama Muchtar Effendi (60) pun mengalami luka dibagian tubuhnya.

Namun, Effendi selamat karena berhasil ditolong oleh warga dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca: Pasang Semar Mesem Untuk Pikat Cewek Cantik, Cara Cowok Ini Kasih Makan Jenglotnya Bikin Merinding

Sementara itu, istrinya yang bernama Emah (40) dan kedua anak Emah yang bernama Nova (19) dan Tiara (11) meregang nyawa dilokasi kejadian.

Ketiga korban pun ditemukan dalam posisi berpelukan didalam rumahnya.

"Dari hasil keterangan awal dan saksi serta petunjuk di TKP, sudah kami tetapkan kalau saksi mahkota, Muchtar Effendi, menjadi tersangka pembunuhan di Perumahan Taman Kota Permai 2," kata Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan di lokasi kejadian seperti dilansir Kompas.com, Selasa (13/2/2018).

Baca: kisah Emen Sopir Oplet Tewas di Tanjakan Emen Tahun 1964, Begini Penuturan Putranya

Harry menyampaikan, perbuatan Pendi tersebut didasari atas ketidaksetujuan Pendi perihal pembelian mobil yang dilakukan oleh Emah.

"Jadi tiga hari sebelum pembunuhan, keduanya terlibat cekcok karena tersangka ini tidak mau memberikan uang cicilan untuk membayar mobil yang dibeli oleh Emah. Dari situ tersangka terus bertengkar dan berniat membunuh istrinya tersebut," kata Harry.

Kondisi rumah Emah (40), korban pembunuhan di Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang, Selasa (13/2/2018).
Kondisi rumah Emah (40), korban pembunuhan di Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang, Selasa (13/2/2018). (Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com)

Terlanjur kesal, fendi kemudian membunuh istri dan kedua anaknya menggunakan pisau yang telah dia sembunyikan di dalam lemari baju beberapa hari sebelumnya.

Harry juga mengatakan, fendi beberapa kali menusuk ketiga korbannya di bagian perut dan leher sehingga membuat mereka tewas.

"Saat ditemukan, ketiga korban meninggal ada di kamar depan dengan luka di bagian perut dan leher, sedangkan tersangka ada di kamar belakang dengan luka parah juga. Dia melukai badannya sendiri untuk mengakhiri hidupnya, pisau juga ditemukan di kamar tersebut," tutur dia.

Baca: Jangan Nyiyir Dulu Lihat Istagramnya Ibu Ini, Kalau Tahu Aslinya Pasti Bilang Salut

Muktar Efendi ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka tusuk di perut dan lehernya.

Adapun Fendi saat ini masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Sementara itu, saat ini kondisi fendi sudah sadarkan diri meskipun masih dalam perawatan di rumah sakit.

Polrestro Tangerang telah menetapkan pria berusia 60 tahun ini sebagai tersangka dalam tragedi pembantaian itu. Polisi menunjukkan barang bukti, Selasa (13/2/2018). Warta Kota/Andika Panduwinata
Polrestro Tangerang telah menetapkan pria berusia 60 tahun ini sebagai tersangka dalam tragedi pembantaian itu. Polisi menunjukkan barang bukti, Selasa (13/2/2018). Warta Kota/Andika Panduwinata ()

Kendati kondisinya masih lemah, namun Pendi sempat mengucap kalimat saat tahu anak dan istrinya tewas.

Kapolresta Tangerang, Kombes Harry Kurniawan menuturkan, korban sudah sadarkan diri, meski begitu kondisinya masih lemas.

"Dari hasil keterangan awal yang kami dapatkan, memang kondisinya sangat lemah sekali. Jadi tidak memungkinkan untuk diajak komunikasi," kata Harry di lokasi kejadian seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Warta Kota, Selasa (13/2/2018).

Muktar sempat mengucapkan sedikit kalimat ketika ditanyai oleh Kapolres.

Baca: Belum 24 Jam Tulis Firasat Soal Kematian, Agus Waluyo Tewas Ditabrak Bus Maut Di Tanjakan Emen

"Saya sempat berkomunikasi dan menanyakan sekilas, yang terucap hanya 'saya masih lemas', minta maaf dan sekali mengucapkan Istighfar," ujarnya.

Pihaknya hingga saat ini masih terus berkoordinasi dengan tim RS Polri terkait operasi pembedahan beserta kondisi psikologis Muktar.

"Kita masih dalami, yang jelas saksi (sementara) korban. Saksi mahkota ini masih lah, dan ada luka-luka di leher dan di perut, dan kondisinya cukup (banyak) darah mengalir," ungkap Harry.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved