Kecelakaan Maut
Truk Molen Timpa Angkot di Bubulak Bogor, Adik-Kakak Tewas Usai Pulang Besanan
sebelum terjadi kecelakaan, para korban dan rombongan mengendarai angkot usai acara besanan.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI -- Dua korban tewas dalam kecelakaan maut antara truk molen dan angkot di Jalan Raya Abdullah Bin Nuh, dekat jembatan panjang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor kini masih berada di RSUD Ciawi.
Korban tewas tersebut diketahui bernama Aca (63) dan Karna (50) yang keduanya tinggal di Kampung Cibanteng Babengket, RT 02/02 Kelurahan Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea.
Salah satu kerabat yang tak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa sebelum terjadi kecelakaan, para korban dan rombongan mengendarai angkot usai acara besanan.
Dalam perjalanan, mereka mengalami kecelakaan yang menyebabkan Aca dan Karna tewas serta empat orang lainnya mengalami luka-luka.
"Itu abis acara besanan, rombongan, laki-laki dan perempuan beda angkotnya," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com di RSUD Ciawi, Sabtu (17/2/2018).
Ia juga mengatakan bahwa kedua almarhum tersebut mempunyai hubungan saudara kandung kakak adik.
Lanjut dia, dalam kesehariannya Aca bekerja sebagai buruh sampah dan terkadang berjualan tongkol untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Sedangkan korban atas nama Karna dalam kesehariannya bekerja sebagai penjual cobek.
"Itu dalam angkot rombongan keluarga, Aca sama Karna itu adik kakak, Aca mah kerjaannya buruh sampah sama jualan tongkol, kalau Karna kerjaannya jualan Cobek," ungkapnya.
Selain itu, untuk mengurusi berkas-berkas di rumah sakit, ia mengatakan bahwa hal itu dipegang anak-anak korban yang datang ke RSUD Ciawi.
"Ada tuh anak-anaknya di dalem (kamar jenazah), saya mah cuma kerabat, soal kejadian juga saya gak tahu apa-apa," katanya.
Pantauan TribunnewsBogor.com, sejumlah kerabat lain pun terlihat menangis tersedu-sedu di depan kamar jenazah.
Sementara kerabat yang lainnya juga terpantau tampak termenung dengan mata merah berkaca-kaca menahan sedih.