Cap Go Meh 2018

Sambut Cap Go Meh di Kota Bogor, Kie Lin Dimandikan di Sungai Ciliwung

Ritual pertama yang dilakukan adalah memandikan Kie Lin di tepi aliran sungai Ciliwung.

Penulis: Aris Prasetyo Febri | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Aris Prasetyo Febri
Ritual pemandian Kie Lin di sungai ciliwung 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Aris Prasetyo Febri

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemandian Kie Lin menjadi rangkaian ritual dalam menyambut perayaan Cap Go Meh 2018 di Kota Bogor.

Kie Lin diarak dari rumahnya di markas besar Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih, menuju Vihara Mahabrahma atau yang biasa dikenal dengan nama Kelenteng Phan Ko Bio.

"Sebelum masuk ke kelenteng, Kie Lin langsung dibawa menuju rumah leluhur PGB Bangau Putih dekat sini," ujar Abraham Halim (61), pemerhati sejarah Kampung Pulo Geulis, Jumat (23/2/2018).

Abraham atau Bram mengatakan rumah leluhur itu adalah milik Liem Kim Bouw, seorang keturunan Tionghoa yang mendirikan Kie Lin di PGB Bangau Putih Kota Bogor.

Dari penuturan Bram, Liem Kim Bouw mendapat ilham saat beribadah untuk menghidupkan Kie Lin di Kota Bogor.

"Tata cara ritualnya mungkin bukan asli dari negara Cina, karena sudah menyatu dengan budaya Indonesia," ujar Irwan (59), pengurus PGB Bangau Putih.

Seperti yang diungkap Irwan, Kie Lin akan melakukan sejumlah ritual di sekitar area rumah itu.

Ritual pertama yang dilakukan adalah memandikan Kie Lin di tepi aliran sungai Ciliwung.

Melalui jalan setapak dekat rumah Liem Kim Bouw, Kie Lin berjalan menuruni bebatuan menuju sungai Ciliwung dengan tetap diiringi tabuhan gendang dan simbal.

Saat di tepi sungai, Kie Lin berbaring di depan sesaji yang telah tersedia seperti satu piring buah-buahan dan satu gelas air putih.

Kemudian seorang guru besar PGB Bangau Putih, Suhu Gunawan, mulai membakar tiga buah dupa dan kertas kuning bertuliskan huruf Cina sambil membaca doa di depan Kie Lin yang tengah berbaring.

Selanjutnya Suhu Gunawan menaburkan kembang tujuh rupa ke kepala Kie Lin dan melemparkan sisanya ke aliran sungai.

Setelah ritual pemandian di tepi Sungai Ciliwung selesai dilakukan, Kie Lin kembali ke atas menuju rumah leluhur PGB Bangau Putih.

Kie Lin melakukan ritual kedua pada satu ruangan di lantai dua yang dianggap sakral di rumah Liem Kim Bouw.

"Setelah rangkaian ritual di rumah leluhur, Kie Lin baru akan masuk ke Kelenteng Phan Ko Bio," ujar Bram.

Di dalam kelenteng, Kie Lin melenggak-lenggok menampilkan sedikit atraksi sebagai ritual di depan dewa-dewa.

"Ibaratnya Kie Lin ini sungkem kepada leluhur di kelenteng sebelum nantinya tampil pada perayaan Cap Go Meh," ungkap Irwan.

Irwan mengatakan Kie Lin telah siap untuk mengambil perannya dalam perayaan Cap Go Meh karena telah menjalani ritual pemandian dan penghormatan.

Seperti yang diberitakan TribunnewsBogor.com sebelumnya, Kie Lin akan tampil menjadi pembuka pada pawai budaya di perayaan Cap Go Meh 2018 di Kota Bogor.

Kie Lin sendiri menjadi hewan yang istimewa karena merupakan tunggangan para dewa-dewi menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved