Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kucurkan Anggaran Dana Hingga Rp 2 Milyar, Kota Bogor Bangun Pusat Kuliner

Shahlan mengatakan Disparbud sudah membangun sentra atau pusat kuliner di Jalan Bina Marga pada tahun 2015.

Penulis: Aris Prasetyo Febri | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Soewidia Henaldi
Soto Kuning Bogor Pak Aris yang berlokasi di Jalan Bangbarung, Bogor Utara, Kota Bogor ini digemari pecinta kuliner di Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Aris Prasetyo Febri

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TIMUR – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor semakin menggembeleng sektor wisata kuliner untuk mendobrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Bogor.

Bahkan, anggaran yang dikeluarkan hingga milyaran rupiah untuk menjadikan Bogor sebagai pusat kuliner.

"Kalau kota Bogor wisata yang paling top itu kan kuliner, karena tidak punya wisata alam seperti di kabupaten Bogor," ujar Shahlan Rasyidin, Kepala Disparbud Kota Bogor, Senin (5/3/2018).

Shahlan mengatakan Disparbud sudah membangun sentra atau pusat kuliner di Jalan Bina Marga, Kota Bogor pada tahun 2015.

Dari penuturannya, anggaran yang dikeluarkan untuk membangun pusat kuliner itu mencapai Rp 2 miliar.

Dengan memperoleh bantuan dari pemerintah provinsi Jawa Barat sebanyak Rp 1 Miliar dan dana APBD Kota Bogor sebesar Rp 1 Miliar.

Pada sentra kuliner di Jalan Bina Marga itu, menurut Shahlan ada tiga puluh kios yang terdaftar dengan area lantai satu khusus oleh-oleh dan lantai dua khusus makanan.

Shahlan menjelaskan Disparbud membangun sentra kuliner di Jalan Bina Marga itu juga sebagai salah satu solusi mengelola pedagang kaki lima (PKL).

"Untuk menanggulangi dan menampung PKL maka dibangun lah sentra kuliner, sehingga yang jualan di jalan dinaikan ke lantai atas," tutur Shahlan.

Selain itu, Shahlan mengatakan sepanjang Jalan Pandu Raya, Jalan Bangbarung Raya, Jalan Sudirman, dan Jalan Suryakencana telah dialihfungsikan menjadi sentra jasa dan perdagangan, khususnya kuliner.

"Kedepannya di Sukasari akan dibangun juga sentra kuliner, dan dilakukan pembenahan kembali kawasan Suryakencana," kata Shahlan.

Menurutnya, wisatawan yang datang ke Kota Bogor itu datang untuk mencari makanan khas setelah berekreasi.

"Orang datang ke bogor cari makan kebanyakan, makanya kita genjot terus sentra-sentra kuliner di kota bogor," ujar Shahlan.

Berdasarkan keterangan Shahlan, sektor kuliner menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) paling tinggi dibanding sektor pariwisata lainnya di Kota Bogor.

"Naik 35,09 persen dari 2015 ke 2016, kalau dirupiahkan peningkatannya itu dari Rp 76 Miliar ke Rp 96 Miliar," ungkap Shahlan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved