Cerita Bripda Asrul Cium Kaki Pemecah Batu, 'Maaf Pak Cuma Ini yang Bisa Saya Kasih, Jadi Polisi'

Asrul adalah salah satu polisi baru dari 599 Brigadir muda yang lulus setelah resmi dilantik di SPN Batua oleh Kapolda Sulsel, Irjen Umar Septono

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
Bripda Asrul (20) langsung mencium kedua kaki ayahnya, Syamsuar (45) usai resmi jadi polisi, Selasa (6/2/2018). Anak dari pekerja pemecah batu itu tersungkur di depan ayahnya setelah mengikuti pelantikan Brigadir muda di SPN Batua, Makassar. (TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI) 

Melansir Tribun Timur, Didampingi Kepala SPN Batua, Kombes Pol Fajaruddin dan anaknya Asrul (20). Sambil menangis, Syamsuar mengaku dia bangga setelah anaknya jadi polisi.

"Siapa Bilang Masuk Polisi Harus Bayar? Tidak! anak saya lulus murni,"katanya sambil terisak.

Baca: TERPOPULER, Riasan Wajah Putri Marino, Dylan Sada Babak Belur, Pegawai BKPP Kecelakaan

Syamsuar, Asrul dan ibunya, Rusnah adalah warga BTN Batara Ogi, Daya, Kecamatan Biringkanaya kota Makassar. Mereka hidup sederhana, apa adanya.

Syamsuar tidak menyangka, anaknya bisa lulus seleksi sekolah Bintara muda di tengah keterbatasan mereka.

Bahkan Syamsuar tegaskan tidak membayar.

Diketahui, Asrul adalah salah satu polisi baru dari 599 Brigadir muda yang lulus setelah resmi dilantik di SPN Batua oleh Kapolda Sulsel, Irjen Umar Septono.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved