Kisah Mahasiswa IPB Jadi Pegawai Toko Bangunan Dan Ditolak Bidikmisi, Tapi Hasil IPK-nya Bikin Salut

Orang tuanya yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) dan sang ayah yang bekerja menjadi Anak Buah Kapal (ABK)

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Humas IPB
Ari Elisa Ratih, mahasiswi dari Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) IPB 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Meski mengalami keterbatasan,  tak menyurutkan semangat Ari Elisa Ratih untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Perempuan yang kini terdaftar sebagai mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) ini punya kemauan kuat untuk bisa melanjutkan studinya.

Mahasiswi dari Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) IPB tercatat mendapatkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sempurna 4.00 selama tiga semester berturut turut.

Jalan berliku dilaluinya untuk bisa kuliah di IPB.

Mulai dari bekerja di toko bangunan, hingga tidak diterima bidik misi gelombang satu.

“Dulu itu, orang tua kurang mengizinkan untuk kuliah. Tapi, saya tetap mencoba SNMPTN di Teknologi Hasil Perairan IPB, dan orang tua tidak tahu. Sambil menunggu pengumuman saya kerja di toko bangunan dan toko serba ada jaga jaga biaya daftar ulang, jika diterima Dan alhamdulillah keterima.Kuliah tapi ketika pengumuman berkas beasiswa bidikmisi itu, saya gak keterima. Rasanya udah gimana banget gitu, buat gerak ke depan tanpa dukungan orangtua, karena memang kondisi tidak mendukung,” kata gadis 19 tahun ini.

Kendati demikian, dukungan terhadap mahasiswi THP yang kerap di sapa Lisa itu terus berdatangan.

Salah satunya dari Organisasi Mahasiswa Daerah (Omda).

“Waktu mau berangkat daftar ulang SNMPTN, orang tua nangis-nangis karena tidak ada jaminan dari bidik misi. Dan di situ sudah pasrah banget. Tiba-tiba dari Omda saya, bilang gini, “Kamu tetap kuliah, nanti insyaAllah dari belakang kami bantu!” Nah dari situ lumayan lah dapat dorongan dari omda. Terus saya sampaikan ke orang tua bahwa saat di IPB nanti ada yang mau nolongin. Dan alhamdulillah orang tua saya akhirnya merestui,” tambah Lisa.

Orang tuanya yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) dan sang ayah yang bekerja menjadi Anak Buah Kapal (ABK) selalu mendorong Lisa untuk membuktikan bahwa dia mampu membanggakan orang tuanya.

Berkat restu dari orang tua, alhamdulillah akhirnya saya bidik misi gelombang dua. Saya tidak mau mengecewakan orang tua dan orang-orang yang telah mendukung saya. Selain belajar saya selama di asrama berusaha sering sholat tahajud, dhuha dan selalu berdoa, hingga saya bisa meraih IPK 4.00 alhamdulillah selama semester 1, semester 2, dan semester 3” ujar gadis asal Rembang, Jawa Tengah ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved