Fakta-fakta Remaja 13 Tahun Melahirkan Bayi Tanpa Ayah, Nomor 2 Mengiris Hati

Usia remaja yang seharusnya masih bersekolah dan bebas bermain dengan teman sebayanya itu kini sudah terenggut oleh kondisi hidup yang pahit.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Wartakota
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Remaja berusia 13 tahun yang melahirkan bayi tanpa ayah pun akhirnya buka suara.

Wanita berinisial MH yang saat ini sudah menjadi seorang ibu itupun tak kuat menahan air mata ketika menceritakan pengalaman pahit yang ia alami.

Usia remaja yang seharusnya masih bersekolah dan bebas bermain dengan teman sebayanya itu kini sudah terenggut oleh kondisi hidup yang pahit.

Ia terpaksa harus menjadi seorang ibu yang melahirkan tanpa didampingi ayah dari jabang bayinya itu.

TribunnewsBogor.com merangkum dari Tribun Pekanbaru soal fakta-fakta insiden pemerkosaan yang dialami remaja tersebut.

1. Melahirkan bayi tanpa ayah

MH yang usianya masih remaja itu memang masih sangat belia untuk menjadi seorang ibu.

Tubuhnya kecil dan tingginya sekitar 150 centimeter.

MH sama sekali tidak kenal pelaku.

Baca: 3 Tahun Berjuang Bersama, Istri Masuk RS Di Hari Pernikahan dan Meninggal Dunia 5 Hari Setelahnya

Menurut Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar, bidan menyatakan air ketuban sudah pecah.

Kemudian MH dilarikan ke RS Sansani di Pekanbaru dan melahirkan bayi perempuan pada, Senin (5/3/2018).

Hafiz menyebutkan, bayi lahir baru berusia tujuh bulan dalam kandungan memiliki berat hanya 600 gram.

"Karena nggak ada biaya, orang tua korban (MH) memilih pulang," kata Hafiz. 

Bayi malang itu sempat dirawat seorang bidan desa bernama Siska dengan peralatan seadanya. 

Sebuah tekad kuat dimiliki MH, remaja 13 tahun melahirkan di Kampar. Bayi perempuan yang dilahirkannya beberapa waktu lalu itu akan dirawat.

Remaja berusia 13 tahun ini bahkan sudah memiliki nama panggilan untuk putri kecilnya yang diberinama Pelangi.

"Namanya Pelangi," kata MH, Kamis (8/3/2018).

Nama itu pun sudah diberitahu kepada ibunya.

"Mama sudah bilang," ucapnya.

Tak ada makna dari pemikirannya tentang nama itu.

Menurut dia, Pelangi diusulkan oleh Bidan Siska di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.

"Bu bidan yang bilang, Pelangi aja namanya," katanya.

MH sempat memanggil bayinya dengan "adik".

Ini memang cukup mengejutkan.

MH mengaku malu memanggil bayinya dengan anak.

"Malu panggil nak. Jadi nanti panggil Pelangi aja," ujarnya.

2. Dirudapaksa Pria Kurus

MH remaja berusia 13 tahun mengaku Dirudapaksa atau diperkosa oleh pria bertubuh kurus.

Insiden itu terjadi pada siang hari beberapa bulan lalu saat kondisi rumahnya dalam keadaan sepi.

Seorang pria tiba-tiba masuk ke rumahnya yang terletak di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.

Ia tidak ingat lagi hari dan tanggal kejadian itu.

"Sudah lama. Nggak ingat lagi," katanya saat ditemui di Kantor Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar seperti dilansir Tribun Pekanbaru, Kamis (8/3/2018).

Baca: 10 Tahun Tidur Di Hotel Mewah Jakarta Bareng Anak Adopsi, 5 Fakta Wanita Paruh Baya Ini Bikin Heran

‎Ia melanjutkan, saat itu pria tersebut memakai sebo ketika melampiaskan nafsu bejatnya.

Yang ia tahu, pelaku itu kurus tinggi dan berkulit putih.

Seingat dia, pelaku masuk dari pintu depan rumah ketika MH sedang berada seorang diri didalam rumah.

Saat itu, MH sedang berada di kamar mandi.

Ayah tiri dan ibunya pun sedang pergi ke pasar bersama adiknya.

Seorang anak perempuan berinisial HM yang baru berusia 13 tahun melahirkan dirawat di RSUD Bangkinang
Seorang anak perempuan berinisial HM yang baru berusia 13 tahun melahirkan dirawat di RSUD Bangkinang (Tribun Pekanbaru/Fernando Sihombing)

Pelaku langsung mencarinya sampai ke kamar mandi.

Lalu memaksanya masuk ke dalam kamar.

Di kamar itulah ia dirudapaksa dan dibuat tak berdaya oleh pelaku yang melampiaskan nafsu bejatnya.

Pelaku kemudian mengancam MH setelah melakukan aksinya.

"Jangan bilang sama bapak mamamu! Kubunuh kau kalau kau bilang," ujar MH mengulang ancaman pelaku.

Setelah itu, pelaku pun pergi begitu saja.‎

Sejak itu, pelaku tidak pernah datang lagi.

"Hanya sekali itu aja," katanya.

3. Ayah tirinya menghilang

Kecurigaan ayah tiri sebagai pelaku rudapaksa sudah diungkap RN, abang MH.

Ia menduga pelaku rudapaksa adiknya itu adalah ayah tirinya sendiri berinisial MEH.

Dugaan ini muncul setelah MEH menghilang sejak Jumat (9/3/2018) lalu.

Hari itu, MEH mestinya memenuhi panggilan Kepolisian Resor Kampar.

MEH dimintai keterangannya terkait laporan tentang dugaan pencabulan yang menimpa MH.

Baca: Uang Belasan Nasabah Bank Raib Misterius, Ini 7 Tanda Identitas Rekening Sudah Dicuri

"Kami menduga dialah (MEH) pelakunya," ungkap RN saat dihubungi Minggu (11/3).

Hilangnya MEH menjadi dasar dugaan tersebut.

Pasalnya, MEH belum kembali hingga Minggu (11/3/2018) sejak menghilang Jumat.

RN juga mengungkap bahwa nomor kontak MEH sudah tidak aktif lagi.

Ia menceritakan, MEH pergi meninggalkan rumah di Kilometer 11 Jalan Garuda Sakti Desa Karya Indah Kecamatan Tapung dengan alasan ingin pergi ke Mapolres Kampar.

"Rupanya menghilang. Sampai sekarang belum balik," kata RN.

Menurut dia, pihak Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar juga memberitahunya bahwa sang ayah tiri sudah menghilang.

Di samping itu, P2TP2A juga memberitahunya bahwa MH telah mengakui pelaku rudapaksa adalah MEH.

Ia mendapat kabar itu pada Jumat malam.

Ibunya, JH juga telah mendapat kabar itu.

RN mengaku ibunya syok dan sangat kecewa jika benar MEH adalah pria yang tega merudapaksa MH.

"Kami berharap, dia (MEH) secepatnya ditangkap," tandasnya.

4. Pengakuan MH

Kepastian tentang pelaku yang tega mencabuli MH sampai hamil, didapat dari pengakuan korban.

Remaja 13 tahun ini menangis sebelum mengakui perbuatan bejat ayah tirinya itu.

Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar mengungkapkan, cerita demi cerita yang disampaikan MH di balik kehamilan dan persalinannya menimbulkan kecurigaan.

Pengakuan MH berubah-ubah ihwal kronologis kejahatan yang membuatnya berbadan dua.

Menurut Hafiz, MH takut mengungkap cerita sebenarnya.

Sebab berbulan-bulan dia berada di bawah ancaman MEH, sang ayah tiri.

"Kita terus bujuk supaya cerita yang sebenarnya. Dia menangis. Akhirnya mau terbuka," ungkapnya seperti diberitakan Tribun Pekanbaru.

Hafiz menuturkan, MH mengaku dicabuli berkali-kali sampai hamil.

Namun tidak satupun keluarga yang tahu kalau MH hamil, termasuk MH sendiri.

Ibu MH, JH juga mengaku tidak tahu putrinya hamil.

"Ibu korban mengaku, tidak ada keanehan perilaku korban dan ayah tirinya di rumah," kata Hafiz.

Menurut dia, hubungan antara ibu korban dan ayah tirinya kurang diterima oleh keluarga besar.

Hafiz mengatakan, JH dan MEH menikah sekitar tiga tahun lalu di Pelalawan.

Kemudian tinggal di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.

MH belakangan datang dari kampung halamannya di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

"Korban mengaku, pelaku (MEH) mencabuli MH sejak tinggal bersama (di Karya Indah)," pungkas Hafiz.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved