Berawal Dari Candaan Tetangga, Anak 4 Tahun Tak Sengaja Bunuh Adiknya Yang Masih Bayi
Berhati-hatilah dalam berucap, karena kata-katamu dapat diartikan berbeda oleh lawan bicara. Apalagi jika berujung fatal seperti ini.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Berhati-hatilah dalam berucap, apalagi kepada anak kecil, salah sedikit malah membuat mereka lakukan hal yang tidak diinginkan.
Segala informasi yang mereka terima, akan langsung diserapnya tanpa memilahnya terlebih dulu.
Seperti yang terjadi pada anak kecil satu ini.
Ia membunuh adiknya secara tidak sengaja, akibat langsung menelan bulat perkataan tetangganya.
Kasus ini langsung jadi viral di media sosial.
Unggahan ini bermula dari akun Facebook bernama Mega Wati, asal Medan.
Mega menceritakan bahwa kejadian tersebut telah terjadi tujuh sampai delapan tahun lalu.
Dalam unggahan tersebut, Mega cerita tentang seorang anak laki-laki berusia sekitar empat tahunan, tega membunuh adik perempuannya yang masih bayi.
Alasannya pun sederhana, karena si anak kecil tersebut mendapat kata-kata dari orang lain kalau 'ibunya lebih sayang sama adiknya'.
Baca: Deretan Kegeraman Para Pesohor terhadap Tayangan Alay, Dua Artis Ini Malah Bereaksi, Kesindir ?
Berikut ini cerita lengkapnya yang dilansir dari laman Facebook Mega Wati :
"Keluarga di kompleks dekat rumah, ada anak laki2 yang membunuh adik perempuannya.
Saat ibunya masuk ke kamar, dia melihat anak laki2nya sedang melompat2 di atas adiknya.
Sang ibu segera menghampiri anak perempuannya, namun telat, dia sudah tidak bernyawa.
Motifnya ? Karena 'katanya' ibunya lebih sayang sama adiknya.
Sang anak laki2 umurnya 4 tahunan. Adik perempuannya masih bayi.
Dari saat sang ibu masih hamil, orang2 pada bilang ama si abang : ibu bapak kamu udah ga sayang ama kamu lagi, kan sudah ada adik baru. Karena terus menerus mendengar hal itu dan takut dibuang, terjadilah hal tersebut.
Mungkin pikirnya : sekarang aku ga akan dibuang karena sudah ga ada adik lagi.
Sekarang sang anak harus hidup sebagai orang yang membunuh adik kandungnya. Dan coba bilang, apa yang harus dilakukan sang ibu?
Setiap kali dia melihat anak laki2nya, dia akan mengingat anak perempuannya yang dibunuh anak laki2nya sendiri. Dan orang2 yang nakut2in anak laki2 itu ? Dapat gosip baru.
Apa susahnya bilang : 'wah, HEBAT ya, kamu sudah mau jadi abang lho, jaga adikmu baik2 ya' instead of 'kamu itu udah ga disayang, udah mau dibuang, tuh udah ada dedek baru'
Sebaik apapun kamu, kalau mulutmu berbisa, kamu bukan orang baik.
If you cannot say something good, then please don't say anything at all.
Note :
1. Kejadiannya udah lama, udah 7-8 tahun yang lalu.
2. Saya percaya semua orang tua pasti mengajarkan dan memberikan pengertian ke anak bahwa adik itu bukan saingan, melainkan teman dan harus disayang, tapi perkataan yang didengar berulang2 oleh anak akan menjadi sugesti. Jadi ga usah debat bilang ini salah ortu sang anak kurang perhatian, inti post ini adalah soal mulut yang berbisa dengan alasan klasik 'bercanda'
Baca: Dari Kekesalah Hakim, Hingga Tuntutan 15 Tahun Penjaran yang Dianggap Aa Gatot Tak Kira-kira
Tak hanya menceritakan soal kasus tetangga kompleks rumahnya.
Mega pun mengunggah beberapa postingan serupa yang dialami keluarga lainnya.
#1

#2

Baca: Terungkap! Selama Di Indonesian Idol Jodie Paling Tak Dekat dengan Ghea, Sering Sinis-sinisan?
#3

#4

Pengalaman-pengalaman yang dibagikan netter ini bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk semua orang.
Mulutmu harimaumu, atau lidah tak bertulang tapi lebih tajam daripada sebuah pedang jika tak tak mampu menggunakannya.
Akibatnya pun tidak hanya terjadi pada dirimu sendiri, tapi juga orang lain.
Bahkan tanpa senjata tajam, perkataan pun dapat membunuh orang yang tak berdosa.
Saringlah setiap ucapan yang hendak diberikan kepada anak kecil.
Karena pada fase ini, apa yang mereka lihat, mereka dengar, langsung menempel dalam ingatan mereka.
Bijaklah dalam bertutur kata, ya !