Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

2 kasus Pemobolan Bank Pelakunya Orang Asing, Pakai Kunci Hotel Hingga Tinggal di Rumah Rp 5 Miliar

Dari kedua kasus tersebut, para pelakunya sama-sama orang asing dan menggunakan modus yang sama yakni skimming

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Tribunnews.com
pembobolan bank 

Ribuan nasabah yang datanya sudah dibobol pelaku ini berasal dari Indonesia seperti daerah Bali, kemudian Thailand dan Malaysia.

Ketiga tersangka ini masing-masing berperan mulai dari survei, memasang raouter serta memindahkan data nasabah.

Kemudian, data yang didapat akan dikirim ke jaringannya di Istanbul, Turki. Setelah data sampai di Turki, kemudian dilakukan pengolahan dan dikirim ulang ke para tersangka.

Usai masuk lagi ke para tersangka, tersangka Dogan ini memasukan data kembali ke laptop.

6. Pakai Kunci Hotel

Dari situ dicocokan nomor PIN, dan data nasabah dimasukan ke kartu kunci elektrik pintu kamar hotel dengan menggunakan writercoder.

PIN para korban ini didapat lantaran pelaku sudah memasang alat perekam di mesin ATM.

Lalu bagaimana pelaku mengambil uang? Pelaku memakai kunci elektrik hotel yang berbentuk seperti kartu ATM.

Kartu ini setelah dimasukkan dengan program khusus dapat untuk mengambil dan mentransfer uang.

Baca: Dituding Hamil Duluan, Begini Jawaban Menohok Mytha Lestari, Sang Suami Pun Ikut Bersuara

Kunci hotel berbentuk seperti kartu ATM ini fungsinya tidak lagi untuk membuka kamar hotel, namun untuk membobol.

Satu kartu elektrik itu fungsinya untuk menyimpan satu data nasabah bank.

"Dan bisa dibayangkan bahwa ada kekurangan uang di saldo rekening nasabah. Saat ini sementara yang tercatat ada 12 nasabah yang menjadi korban," tegasnya.

7. Alat Rakitan dari Tiongkok

Untuk alat mengambil data para nasabah, tersangka ini menggunakan alat rakitan yang mereka beli di Tiongkok.

Alat rakitan itu berisi kamera kecil. Bentuknya menyerupai tempat memasukan kartu ATM. Alat itu nyaris tidak dapat dideteksi oleh para nasabah.

Namun, alat ini memiliki rangkaian yang bisa langsung terhubung ke jaringan internet.

Kunci elektrik hotel itu dimanfaatkan oleh para tersangka karena adanya alat magnetik untuk menyimpan data nasabah.

"Para tersangka ini setiap menginap selalu berpura-pura kunci elektriknya hilang. Kunci elektrik inilah yang digunakan untuk menguras rekening nasabah atau menyimpan data nasabah Bank," jelasnya.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved