Saat Dalam Program Diet, Kapan Berat Badan Akan Mulai Turun ? Begini Penjelasannya
Program diet banyak dilakukan oleh wanita yang merasa punya berat badan tidak ideal.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Program diet banyak dilakukan oleh wanita yang merasa punya berat badan tidak ideal.
Namun saat sudah melaksanakan program tersebut, banyak wanita yang merasa tidak terlalu ada perubahan terkait berat badannya.
Jadi sebenarnya, kapan berat bada akan mulai turun ?
Dilansir dari Hellosehat.com, sayangnya, tidak ada jawaban yang pasti mengenai seberapa cepat berat badan turun akan terlihat.
Menurut Robbie Clark, seorang ahli gizi olahraga, tidak ada perhitungan pasti mengenai hal ini.
Sebab setiap orang berbeda-beda, termasuk respon tubuh mereka terhadap olahraga yang dilakukan.
Kecepatan metabolisme orang juga berbeda-beda sehingga sulit membuat patokan berapa cepat harusnya berat badan itu turun.
Beberapa orang yang sudah mulai berolahraga rutin 3 kali seminggu dan membatasi kalori mungkin bisa kehilangan 1 kilogram dalam 1,5 hingga 2 minggu setelah mulai diet.
Namun, banyak juga yang tidak seperti ini, sehinggga ukuran ini tidak bisa dijadikan patokan.
Sebenarnya, penurunan berat badan yang ideal setiap minggu berkisar antara 0,5 sampai 1,5 kilogram.
Jadi dalam waktu sebulan, diharapkan berat badan turun 2-5 kilogram.
Tidak disarankan untuk langsung menurunkan berat badan secara ekstrem, misalnya 10 hingga 20 kilogram per bulan.
Ini justru akan berdampak buruk bagi kesehatan Anda.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang memperngaruhi sebarapa cepat perubahan dari berat badan itu terjadi.
Baca: Kritisi Ujian Kompetensi Mahasiswa Kedokteran, Pria Ini Ungkap Fakta Mengenai Kematian Dokter Muda
1. Faktor olahraga
Orang yang sama-sama melakukan olahraga 3 kali seminggu belum tentu mengalami penurunan berat badan yang sama persis.
Ini semua tergantung durasinya tiap latihan, intensitas latihan, dan juga jenis latihan olahraga yang dilakukan.
Maka dari itu, olahraga sulit dijadikan penentuan seberapa cepat berat badan turun.
2. Faktor biologis
Bicara soal kondisi biologis tentu tidak jauh-jauh dari metabolisme tubuh.
Tubuh harus menjalankan fungsi dasar (bernapas, berpikir, mengalirkan darah, dan lain-lain) yang akan menggunakan 50-70 persen kalori dalam tubuh.
Tingkat di mana tubuh Anda menggunakan kalori atau energi untuk fungsi dasar tubuh saat istirahat ini disebut tingkat metabolisme basal atau basal metabolic rate (BMR).
Karena metabolisme setiap orang berbeda-beda, maka kecepatan berat badan turun setelah mulai diet pun akan beda juga antara satu orang dan lainnya.
Baca: Miris ! Usai Terima Rp 3,9 Miliar dari Calon Suami, Wanita Ini Mendadak Kabur, Begini Kisahnya
3. Faktor asupan gizi
Asupan gizi Anda juga menjadi faktor yang penting. Idealnya, agar berat badan turun kurangi 500-1.000 kalori per hari.
Misalnya Anda biasa makan nasi 200 gram setiap kali makan, Anda bisa menguranginya menjadi 100 gram, dari situ Anda telah mengurangi 175 kalori dari yang biasanya Anda makan.
Pada kenyataannya, tidak semua orang akan patuh terhadap dietnya atau bahkan melakukan hal yang salah saat mengurangi makan.
Ada yang menganggap sudah mengurangi makan, tapi masih saja minum minuman tinggi kalori (es teh manis atau soda misalnya).
Ada juga orang yang memaksakan diri untuk memotong kalori terlalu banyak, misalnya 1.400 kalori.
Jadi mungkin saja berat badan turun dengan cepat, tapi tidak akan bertahan lama karena tubuh kekurangan nutrisi penting.
Inilah yang membuat kecepatan turunnya berat badan berbeda-beda bagi setiap orang.
Baca: Meski Disebut Transgender, 4 Pria Tampan Ini Pernah Jatuh ke Pelukan Lucinta Luna ?
4. Kondisi stres
Menurut dr. Pamela Peeke dalam laman Prevention, stres bisa menghambat proses berat badan turun atau bahkan malah menambahkan berat badan.
Setiap kali Anda stres, otak akan melepaskan hormon adrenalin.
Hormon ini membuat tubuh cenderung menyimpan energi (kalori) lebih besar dalam tubuh.
Pada saat yang sama, tubuh Anda juga mengalami lonjakan kortisol, yang memberi tahu tubuh Anda untuk segera mengisi energi meskipun Anda belum banyak menggunakan kalori dalam tubuh.
Akibatnya Anda jadi lapar, bahkan sangat lapar. Tubuh akan terus memompa kortisol selama stres berlanjut.
Anda pun jadi ngidam makanan manis, asin, dan tinggi lemak untuk merangsang otak melepaskan zat kimiawi otak yang menimbulkan efek senang dan menurunkan ketegangan.
Nah, pada orang yang sedang mengalami stres, penurunan berat badan pun akan semakin sulit dilakukan.
Dibutuhkan waktu lebih lama lagi untuk menurunkan berat badan karena kondisi stres yang dialaminya.
Baca: Video Ciumannya Bersama Lucinta Luna Beredar, Aktor FTV Ini Beri Klarifikasi : Teman Biasa