Beda Nasib 2 Penyumbang Dana Pembelian Pesawat RI Pertama, Tagih Hutang dan Ajukan 3 Permintaan

Nyak Sandang merupakang warga Aceh yang turut menyumbangkan hartanya kepada pemerintah agar bisa membeli pesawat terbang pertama di Indonesia.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
(Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo, Rabu (21/3/2018) malam, saat menerima Nyak Sandang beserta putranya di Istana Merdeka Jakarta.(Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden) 

Nyak Sandang Ajukan 3 Permintaan

Pertama, Nyak Sandang memohon bantuan agar ia mendapatkan layanan operasi katarak.

Presiden Jokowi berjanji mengurusnya. "Baik, nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya," kata Presiden.

Kedua, Nyak Sandang juga memohon Presiden Jokowi mendirikan masjid di kampung halamannya di Lamno, Aceh.

Presiden Joko Widodo, Rabu (21/3/2018) malam, saat menerima Nyak Sandang beserta putranya di Istana Merdeka Jakarta.(Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo, Rabu (21/3/2018) malam, saat menerima Nyak Sandang beserta putranya di Istana Merdeka Jakarta.(Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden) ()

Presiden juga berjanji akan mengirimkan tim untuk mengecek terlebih dahulu kondisi di sana.

Ketiga, Nyak Sandang ingin sekali menunaikan ibadah haji. Soal ini, Jokowi mengatakan bahwa ibadah haji memerlukan sejumlah syarat.

Ia akan mengomunikasikan hal ini terlebih dulu dengan Menteri Agama.

Baca: Cerita Sadarul Dipaksa Nikahi Penumpang Ojek Online, Kosan Disantroni Sampai Dituduh Memperkosa

Sambil menunggu kepastian keberangkatan haji, Presiden menawarkan Nyak Sandang untuk pergi umrah terlebih dahulu.

"Mengingat haji kan ada antreannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Agama ya," kata Jokowi lagi.

Maksun menagih hutang

Melansir Serambi Indonesia, NAMA Maksun (61) mendadak tenar setelah ia mengungkap sebuah surat wasiat ayahnya berupa catatan atau bukti surat uang pinjaman nasional dari rakyat Aceh untuk membeli dua pesawat bagi perjuangan Negara Republik Indonesia di awal kemerdekaan.

Serambi yang berkunjung ke rumahnya di Desa Alue Tampak, Kecamatan Kaway XVI Aceh Barat, Sabtu (17/3) lalu ikut menyaksikan bukti surat tersebut.

Di dalamnya antara lain tertulis “uang pinjaman nasional dengan nominal Rp 4.500”. Surat tersebut dibuat pada Agustus 1950. “Ini surat milik ayah saya Mak Din. Dulu ayah saya ikut memberi pinjaman uang kepada negara untuk membeli pesawat,” ujar Maksun yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pangkas di desa tersebut. Surat tersebut selama ini disimpan Maksum sejak ayahnya meninggal tahun 2011.

Baca: TERPOPULER: 4 Pria Tampan yang Jatuh ke Pelukan Lucinta Luna, Hingga Klarifikasi Soal Video Ciuman

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved