Panas Terik, Seruput Es Loder Khas Kota Bogor Ini Bikin Dahaga Langsung Hilang

Dari penuturan Ahmad, olahan loder yang dibuatnya kerap kali dicari dan menjadi favorit para pembeli es loder.

Penulis: Aris Prasetyo Febri | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Aris Prasetyo Febri
Es Loder 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Aris Prasetyo Febri

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH – Ketika cuaca Kota Bogor sedang terik di siang hari, memang paling enak menyantap minuman yang dingin, seperti es loder misalnya.

Es loder merupakan minuman tradisional khas Kota Bogor yang masih digemari hingga saat ini.

Penjual es loder keliling, Ahmad Muzaki (47) mengatakan dia menjual es loder secara turun-temurun dari keluarganya.

"Saya generasi keduanya, dulu tahun 1970 kakek saya pertama kali jualan di Bogor, resepnya diwarisin ke anak cucu," ujar Ahmad, Kamis (22/3/2018).

Es loder yang dijual Ahmad dapat anda temukan di sekitar Lapangan Sempur Kota Bogor.

Ahmad berjualan setiap hari dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB atau tutup ketika es lodernya sudah habis terjual.

"Kadang kalau panas kayak sekarang cepet habis mas, jam 15.00 WIB juga udah pulang ke rumah," ungkapnya.

Menurutnya, es loader yang disajikan Ahmad itu aman untuk dikonsumsi karena menggunakan bahan-bahan yang alami dan dimasak sendiri olehnya.

Seperti menggunakan gula pasir, gula merah, air santan dari parutan kelapa, dan tepung sagu untuk membuat loder, candil, dan mutiaranya.

Ahmad menggunakan perasan daun suji untuk menghasilkan warna hijau pada loder, sedangkan untuk candil dan mutiara dia memakai pewarna makanan rasa nangka dan stroberi.

Es Loder
Es Loder (TribunnewsBogor.com/Aris Prasetyo Febri)

Dari penuturan Ahmad, olahan loder yang dibuatnya kerap kali dicari dan menjadi favorit para pembeli es loder.

"Banyak yang enggak mau kalau enggak ada lodernya, jadi saya siapkan lebih banyak persediannya," kata Ahmad.

Dalam satu gelas, minuman es loader berisi candil, mutiara, loder, es batu, dan santan, serta tidak lupa gula merah cair.

TribunnewsBogor.com mencoba es loder hasil racikan Ahmad, rasa manis gula dan santan bercampur dengan takaran yang tidak berlebihan alias pas dilidah.

Tekstur lodernya pun lembut serta memiliki aroma dan rasa khas daun suji yang sedap.

Mutiara dan candilnya yang bertektur lebih kenyal dari loder pun menambah sensasi di dalam mulut.

Untuk satu porsi es loder buatan Ahmad, anda cukup membayar sebesar Rp 5 ribu saja.

Dahaga hilang ditengah terik, dan anda pun ikut mencicipi dan melestarikan kuliner tradisional khas Kota Bogor lho Tribunners.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved