Sapaan Di Live Instagram Tak Direspon, Oknum Polisi Di Gorontalo Hajar Juniornya

Korban yang merasa tidak terima atas perlakuan para seniornya melaporkan kasus dugaan kekerasan tersebut ke Bidang Propam Polda Gorontalo.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube
Video kekerasan seorang anggota Sabhara terhadap juniornya di Gorontalo viral di media sosial. (dok. YouTube) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Berawal dari live Instagram polisi muda di Gorontalo menjadi korban kekerasan oleh seniornya.

Iya, karena live instagram penyebabnya.

Video kekerasan tersebut viral di media sosial.

Kekerasan di dalam ruangan melibatkan oknum anggota polisi.

Korban mengalami kekerasan fisik oleh seniornya.

Baca: Terpopuler Rabu, Kode Ayah untuk Anak Tiri Kala Ibu Pergi, Bukti Dari DJ Butterfly, Sosok Sripun

Melansir Kompas.com, Salah satu korban, Bripda Isnain Yusup mendapat pukulan di beberapa bagian tubuh.

Korban yang merasa tidak terima atas perlakuan para seniornya melaporkan kasus dugaan kekerasan tersebut ke Bidang Propam Polda Gorontalo.

1. Korban berstatus sebagai siswa SPN

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal juga membenarkan adanya kekerasan antara anggota Sabhara di Gorontalo.

Saat ini, lanjut dia, kasus itu tengah diusut Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

"Waktu itu (korban) masih berstatus siswa di Sekolah Polisi Negara (SPN) Karombasan Polda Sulawesi Utara," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis, Rabu.

2. Berawal dari live Instagram

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal membenarkan adanya kekerasan anggota Sabhara yang menganiaya juniornya di Gorontalo.

Menurut Iqbal, kasus tersebut tengah diusut Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

Baca: Video Kepanikan Penumpang Stasiun Duri Lawan Arah Naik Eskalator, Ini 5 Faktanya

Iqbal mengatakan, peristiwa itu bermula pada Februari 2018 lalu saat salah satu korban sedang live di akun Instagramnya.

"Waktu itu (korban) masih status siswa di Sekolah Polisi Negara (SPN) Karombasan Polda Sulawesi Utara," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis, Rabu (28/3/2018).

Pelaku lalu menyapa korban di live dengan kata "komandan".

Namun, sapaannya tidak digubris sehingga pelaku sakit hati. Pelaku lalu berencana balas dendam ke korban.

3. Diajak ke rumah bawa teman

Pada 10 Maret 2018 malam, pelaku menghubungi korban dan meminta datang ke rumahnya.

Pelaku juga meminta korban mengajak serta beberapa temannya.

Baca: Paling Populer Soal Wanita Diduga Istri Ketiga Opick, Anggota Dewan Beranak 2 Cantiknya Minta Ampun

Saat itulah korban dan tiga temannya mengalami kekerasan.

"Selanjutnya, keempat korban oleh rekan pelaku lainnya diminta masuk ke kamar dengan alasan akan diberikan pengarahan, namun disertai tindakan," kata Iqbal.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved