Usai Operasi Katarak, Nyak Sandang Penyumbang Pesawat Pertama RI Ingin Lihat Jokowi Yang Ganteng
Usai jalani operasi, permohonan Nyak Sandang sepertinya akan lebih banyak. Sebelum tagih permohonan kedua, ia ingin melihat wajah Presiden Jokowi.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Warga Aceh kini tengah diramaikan soal berita Nyak Sandang, salah satu warga yang ikut menyumbangkan harta untuk pembelian pesawat pertama RI, Dakota RI-001 Seulawah.
Buktinya adalah Nyak Sandang memiliki surat obligasi pengumpulan uang untuk membeli pesawat pertama Indonesia yang dikeluarkan tahun 1950.
Tak hanya meberikan uang pinjaman , Nyak Sandang juga menerima ikut memberi sumbangan sebesar Rp 100.
Usai namanya viral, pria berusia 91 tahun ini juga berkesempatan dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara, Jakarta pada Rabu (21/3/2018).
Baca: Nekat Kawin Lari, Usai Satu Tahun Pria Ini Tahu Identitas Asli Istrinya Ternyata Bohong
Akan tetapi, sayang Nyak Sandang tidak dapat melihat wajah sang presiden, karena katarak yang diidapnya.
Nyak Sandang pun tak menyia-nyiakan kesempatannya untuk bertemu presiden.
Ia mengutarakan tiga buah permohonan.
Pertama, Nyak Sandang memohon bantuan agar ia mendapatkan layanan operasi katarak. Presiden Jokowi berjanji mengurusnya. "Baik, nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya," kata Presiden dikutip dari Kompas.com.
Kedua, Nyak Sandang juga memohon Presiden Jokowi mendirikan masjid di kampung halamannya di Lamno, Aceh.
Presiden juga berjanji akan mengirimkan tim untuk mengecek terlebih dahulu kondisi di sana.
Ketiga, Nyak Sandang ingin sekali menunaikan ibadah haji.
Soal ini, Jokowi mengatakan bahwa ibadah haji memerlukan sejumlah syarat.
Baca: Jalan Merdeka Padat Merayap Menuju Stasiun Bogor, Kondisi Cuaca Hujan
Kini, permohonan pertama Nyak Sandang sudah dipenuhi Presiden Jokowi.
Nyak Sandang (91) menjalani operasi mata untuk mengangkat penyakit katarak di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pagi ini, Rabu (28/3/2018).
Operasi ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dan selesai pukul 09.00 WIB.
Usai jalani operasi, ternyata permohonan Nyak Sandang sepertinya akan lebih banyak untuk Presiden Jokowi.
Sebelum tagih permohonan keduanya, Nyak Sandang (91) ingin melihat wajah Presiden Joko Widodo.
Nyak Sandang penasaran dengan wajah Presiden Joko Widodo dan ingin melihat dengan matanya sendiri pasca operasi katarak.
Maturidi menuturkan kegantengan wajah mantan Gubernur DKI Jakarta itu membuat Nyak Sandang semakin penasaran.
"Katanya sih Presiden kita ganteng banget, (Nyak Sandang jadi) pengen lihat langsung," ungkap Maturidi, perwakilan keluarga Nyak Sandang.
Baca: Ikuti Ajang Indonesia Fashion Week, Zaskia Sungkar Malah Dapat Kabar Duka Kakak Tirinya Meninggal
"Dulu saya hanya salaman. Sekarang saya ingin melihat wajah Pak Presiden setelah operasi mata ini, " kata Nyak Sandang, saat dibesuk Serambinews.com di Paviliun Kartika RSPAD Jakarta, Sabtu (31/3/2018).
Pasca operasi, saat ini sedang dalam pemulihan. Dijadwalkan Rabu pekan depan akan dikontrol lagi.
"Saya tambah semangat, terima kasih Pak Presiden," kata Nyak Sandang, saat ditanya perasaannya setelah operasi.
Suaranya kuat dan sesekali ia tertawa, memperlihatkan hatinya begitu gembira.
"Sudah,saya sudah bisa melihat, setelah operasi," katanya.
Cuma saja, kadang mata masih perih, terutama saat ditetes obat.
Nyak Sandang mengaku bahagia, bahwa masa penantian selama 68 tahun terobati di era Presiden Joko Widodo.
Baca: PT MSJ Tunggu Sertifikasi Layak Operasi Sebelum Tol BORR Seksi IIB Diresmikan Jokowi
Tak hanya itu, Nyak Sandang juga ingin bisa melihat al quran dan ibadah ke mesjid tanpa perlu dinatar.
"Pertama beliau ingin membaca Alquran, kemudian ingin beribadah, ingin berjalan (ke masjid) tanpa harus dituntun," ujar Maturidi, perwakilan keluarga Nyak Sandang.
“Kami selaku keluarga mengucapkan terima kasih atas pihak-pihak yang berjasa untuk mewujudkan operasi mata Nyak Sandang, terutama atas dukungan dan bantuan dari Bapak Presiden Joko Widodo," tuturnya.