Sedih Banget! Sopir Taksi Ini Selama 24 Tahun Tak Kenal Lelah Mencari Putrinya Yang Hilang
Putrinya ini menghilang sejak 8 Januari 1994. Segala upaya sudah dilakukan sang ayah demi menemukan sang putri.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Perjuangan dari sopir taksi di provinsi Sichuan, China ini menuai banyak pujian.
Ia tak pernah berhenti dan menyerah untuk menemukan putri kecilnya.
Putrinya yang bernama Wang Qifeng, yang hilang 24 tahun lalu, kini tinggal di kota Panshi, provinsi Jilin China Timur Laut, begitu yang dilaporkan cover.cn.
Putrinya ini menghilang sejak 8 Januari 1994.
Wang Qifeng menghilang pada usia kurang dari 4 tahun, ketika ia sedang bermain di dekat rumah.
Saat itu, Wang Mingqing dan istrinya sedang sibuk melayani pelanggan di toko buah mereka di kota Chengdu.
Wang Mingqing dan istrinya pun memanggil-manggil nama putri mereka dan bertanya kepada semua orang yang mereka temui di jalan mengenai putri kecil mereka.
Tak hanya itu, mereka pun tak berputus asa.
Mereka mencari setiap hari sampai jam 1 pagi.
Setiap pulang ke rumah, lalu melihat pakaian dan foto sang putri kecil, mereka tak bisa membendung air mata.
Baca: Demi Kelancaran UNBK, SMK Negeri 1 Cibinong Bogor Sediakan Komputer Cadangan
Wang Mingqing juga mencoba segala cara yang dia tahu untuk menemukan putrinya yang hilang.
Dia pergi ke kantor polisi setempat dan organisasi kesejahteraan anak-anak untuk menanyakan apakah mereka telah menerima seorang gadis bernama Wang Qifeng.
Dia juga memeriksa nama putrinya di situs web, yang mencantumkan nama-nama orang hilang di Tiongkok.
Tak hanya itu, dia juga memposting informasi putrinya di surat kabar.
Pada tahun 2015, Wang Mingqing mulai bekerja sebagai sopir taksi untuk Didi Chuxing, perusahaan mobil terbesar di China.
Lewat pekerjaan inilah, Wang Mingqing menemukan jalan lain dalam pencarian sang putri tercintanya, Wang Qifeng.
Baca: Robby Abbas, Mantan Mucikari Ini Kembali Ungkap Daftar Artis Terkenal Yang Masih Jalani Prostitusi
"Saya dapat bertemu penumpang dari mana saja di China, dan saya dapat meminta mereka untuk membantu menemukan putri saya," kata Wang Mingqing.
Wang Mingqing membawa setumpuk kartu yang berisi informasi tentang putrinya yang hilang.
Kartu-kartu ini ia serahkan kepada para penumpang taksinya.
Tak hanya berikan kartu, Wang Mingqing ini memohon kepada mereka untuk membantu menyebarkan informasi melalui aplikasi WeChat.
"Saya telah menerima 4.839 penumpang setelah saya menjadi sopir Didi Chuxing. Dalam dua tahun terakhir, saya selalu menunggu satu penumpang - putri saya yang hilang," kata Wang Mingqing kepada Asiaone.
Huaxi Metropolis Daily melaporkan cerita Wang Mingqing pada tahun 2015, yang memungkinkan lebih banyak orang tahu tentang pencarian putrinya.
Baca: 2 Mahasiswa IPB Belajar Cara Lestarikan Lingkungan di Jepang
Pengawas CCTV, Ni Ping tersentuh oleh kecintaan Wang Mingqing pada putrinya.
Ni Ping bersedia menyumbangkan salah satu lukisannya, yang diperkirakan bernilai 200.000 yuan ($ 31.851), kepada orang yang membantu pengemudi menemukan putrinya.
Dan program CCTV Waiting For Me, yang diselenggarakan oleh Ni, juga membantu Wang Mingqing menemukan putrinya.
Program ini adalah bertujuan untuk membantu orang menemukan kerabat mereka yang hilang.
Baca: Baru Pertama Kali Nonton, Ayah Abdul Berani Bisikkan Ini ke Sere, Wajahnya Langsung Dicengkram
Tepat pada April Mop yang jatuh pada tanggal 1 April ini justru menjadi hari yang paling membahagiakan untuk Wang Mingqing.
Akhirnya, dia telah menemukan putrinya yang hilang setelah pencarian selama 24 tahun.
Putri Wang, Wang Qifeng, yang sekarang bernama Kang Ying, melihat berita Wang di internet dan berhubungan dengannya.
Tak hanya itu, Wang Qifeng ikut menyumbangkan beberapa helai rambutnya untuk diperiksa mengenai DNA.
Hasil perbandingan DNA antara Wang Qifeng dan Wang Mingqing dari kepolisian pun mengejutkan.
Hasilnya pun 99,99 % cocok.
Artinya, benar Wang Qifeng atau Kang Ying adalah putri kandung dari Wang Mingqing.
"Dia akan datang ke Chengdu dengan pesawat dari Jilin pada hari Selasa, dan kami akan bersatu kembali. Saya ingin membawanya kembali ke kampung halaman kami di kota Ziyang untuk melihat kerabat kami," kata Wang Mingqing.
