Wakapolres Tembak Adik Ipar

Wakapolres Tembak Adik Iparnya Hingga Tewas, Sempat Pijit Lalu Todongkan Pistol ke Arah Ibunya

Saat memijit ibunya, tiba-tiba Kompol Fahrizal geram dan langsung menodongkan senjata ke arah ibunya

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Tribun Medan
Kompol Fahrizal, pelaku penembakan adik iparnya sendiri 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Entah apa yang ada di pikiran Kompol Fahrizal, Wakapolres Lombok Tengah yang tembak mati adik iparnya sendiri.

Mantan Kasatreskim Polrestabes Medan ini menembak mati adik iparnya, Jumingan alias Jun pada pukul 22.30 WIB, Rabu (4/4/2018).

Penembakan itu dilakukan di rumah korban di Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Medan Tembung, Sumatera Utara.

Belum diketahui alasan Kompol Fahrizal menembak Jun.

Namun sebelum penembakan, Kompol Fahrizal sempat memijat ibu kandungnya.

Berikut 7 fakta soal penembakan Jun oleh Kompol Fahrizal dirangkum dari Tribun Medan.

Baca: Disebut Panas Lihat Mantan Istri Posting Foto dengan Suaminya, Begini Pembelaan Feby Febiola

1. Warga Terkejut Dengar Suara Letusan

Keheningan malam itu tiba-tiba pecah ketika mendengar suara letusan yang berasal dari rumah korban.

Diketahui, korban tinggal bersama istrinya, Henry Wulandari alias Sutini bersama ibunya.

Seorang perempuan warga setempat yang namanya tidak ingin dipublikasikan menyebut saat kejadian dirinya sedang berada di dalam rumah.

"Suaranya keras, seperti mercon, tak tahunya letusan pistol. Kami kaget sekali," katanya dikutip dari Tribun Medan.

Baca: Lucinta Luna Beberkan Nama Aslinya Pemberian Sang Ayah, Pakar Ekspresi Sebut Tak Yakin, Lho ?

Lebih mengagetkan karena pelaku penembakan adalah orang yang dia kenal.

"Anak pemilik rumah itu. Dia polisi, sekarang sudah pindah tugas. Tadi pas datang dengar-dengar dari tetangga lain, sempat disalaminya orang-orang sini," ujarnya.

2. Pulang Kampung Bersama Istri

Kompol Fahrizal yang bertugas di NTB tengah pulang kampung dan ingin bertemu dengan ibunya di Medan.

Ibunya tinggal bersama adik Fahrizal dan juga adik iparnya.

Kompol Fahrizal sempat memposting foto sedang di bandara. Hingga kini belum terungkap motif penembakan itu.

Sejumlah warga menyebutkan rumah permanen itu milik orangtua mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan.

Sebelum memasuki rumah F disebut-sebut sempat menyalami beberapa warga. Apalagi, ia sudah lama tak pulang ke rumah orangtuanya.

"Sempat menyalami warga sebelum masuk ke dalam rumah. Iya rumah orangtuanya F ini," ujar warga yang menolak identitasnya dipublikasi saat ditemui di lokasi.

 Baca: Fakta Unik Sosok Eli Yulianti Si Ratu Ulat Bulu, Ini Rahasianya Tak Pernah Merasa Gatal

Baca: 5 Fakta Kisah Wanita Bercadar Pelihara Anjing, Didatangi Perwakilan London Hingga Digunjing Tetangga

3. Sempat Pijat danTodong Pistol ke Arah Ibunya

Kompol Fahrizal sempat berbincang- bincang dengan ibunya dan adiknya.

Heny juga sempat melihat Kompol F memijat ibunya yang menurut saksi dalam kondisi tidak sehat.

Namun entah bagaimana, suasana akrab itu tiba-tiba berubah drastis.

"F tiba-tiba menodongkan senjata ke arah ibunya," kata sumber.

4. Tembak Adik Ipar Di Depan Ibunya

Melihat itu, Jun, berupaya memisah dan menenangkan F.

"Jangan begitu, Bang, sebut Jun. Namun F tidak mengindahkan dan mengalihkan todongan pistolnya ke arah Jun. Kemudian ada letusan senjata," ucap sumber.

Jun pun akhirnya terkapar terkena tembakan Fahrizal.

Baca: Mengenal Terapi Cuci Otak Dari Dokter Terawan, Mantan Wapres Sampai Tokoh Pers Pernah Coba

5. Kejar Adiknya

Setelah suaminya bersimbah darah, Heny lari ke dalam kamar dan mengunci kamar lantaran ketakutan.

F mengejar Heny dan sempat menggedor pintu kamar. Namun ibu F, melarang Heny keluar dari kamar.

Usai menembak, Fahrizal keluar rumah dan masih menggenggam senjata.

6. Serahkan Diri

Usai mengeksekusi Jun, suami dari saudari kandungnya, Kompol F dikabarkan telah menyerahkan diri ke Polda Sumut, Rabu (4/4/2018) jelang tengah malam.

Sedangkan korban penembakan telah meninggal dunia dan jenazah dibawa polisi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut di Jalan KH Wahid Hasyim Medan.

Polda Sumut telah meminta keterangan tiga saksi.

Selain Heny Wulandari, polisi juga meminta keterangan dua warga setempat bernama (inisal) A dan E.

Keduanya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Kompol F.

Hingga saat ini, F masih menjalani pemeriksaan di Polda Sumut.

Baca: Langsung Ditenangkan Kakaknya, Begini Reaksi Kiki Hasibuan Saat Diakui Hesty Sebagai Mantan Pacar

7. Korban Tinggalkan Bayi dan Istri

Jun diketahui sebagai sales bangunan dan dikenal memiliki pribadi yang baik di mata tetangga.

"Almarhum (Jun) baik dan pelakunya pun orang baik. Rukun lah orang ini di rumah. Makanya kami sangat kaget tiba-tiba terdengar ada enam kali tembakan dari rumah," ucap warga yang berjarak tiga rumah dari tempat tinggal Jun, Kamis (5/4/2018).

Biasanya sepulang kerja, Jun menyempatkan diri untuk membawa anaknya jalan-jalan dengan sepeda motor.

"Dia (Jun) itu sales bangunan. Kerja dari pagi sampai sore dan kebanyakan di rumah kalau sudah pulang kerja. Sesekali, dia keluar rumah bawa anaknya jalan-jalan," kata warga

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved