Cerita Kegigihan Anak 7 Tahun untuk Sampai Sekolah Di Tanah Abang, Kondisi Keluarga Memilukan

Bukan untuk berdagang atau keperluan lain, perjalanan itu ditempuh agar sampai di sekolahnya di kawasan Thamrin City.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Facebook
alpin 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Namanya Alpin, usianya sekitar tujuh tahun.

Anak kecil ini sedang ramai diperbincangkan warganet, terutama di Facebook juga pengguna Commuter Line tujuan Tanah Abang.

4 April 2018 lalu seorang pengguna KRL berhasil menggali sedikit kisahnya.

Caroline Ferry bertemu Alpin di sebuah gerbong.

Menurut keterangan Alpin yang diberikan pada Caroline, ia bermukim di kawasan Parung Panjang.

Setiap pagi, Alpin naik Commuter Line dari Parung Panjang menuju ke Tanah Abang.

Bukan untuk berdagang atau keperluan lain, perjalanan itu ditempuh agar sampai di sekolahnya di kawasan Thamrin City.

Alpin berangkat dan pulang seorang diri.

Facebook Caroline Ferry
Facebook Caroline Ferry ()

Naik kereta dilanjutkan dengan langkah kecil beribu kali.

Ada yg tau ade ini?? Hebat loh.

Sekolah di Tanah Abang rumahny di Parung Panjang.

Sekolah nya dia bilang disekitaran Thamrin City.

Dan tiap hari si ade ini jln kaki dari Thamrin City ke stasiun Tanah abang (itu kan jauh ya),

PP naik kereta dan pulangnya jg dr stasiun Parung Panjang ke rumahnya jln kaki (ktny jauh jg).

Facebook Caroline Ferry
Facebook Caroline Ferry ()

Gw smpet tny mang gk djmput bapak? Ktny dia bapakny kerja proyek dan jarang pulang sdngkan makny lg sakit (lbh terenyuh lg).

Berasa malu bgt, gw yg cm rute Tnh Abang-Kebayoran tiap hari ngeluh krn desek2an keinjek2. tp si ade ini tiap hari pulang malem jln kaki pula nyantai2 aj..

gud luck ade rajin2 sekolahnya biar jd anak yg berguna bs bantu orang tua

Note : nmny Alpin

Sedikit keterangan ini mendapat respon luar biasa dari warganet.

Meski hanya 185 kali dibagikan, namun ada sejumlah warganet yang merespon serius.

Sampai-sampai akun Hati yang tulus mengunggah kisah Alpin yang lebih dalam lagi.

Alfin namanya dan berumur 7 tahun.

Di umurnya yang masih kecil Alfin harus menempuh perjalanan ke sekolah dari rumahnya di Parung Panjang bogor hingga kesekolahnya di daerah Tanah Abang dengan perkiraan Jarak tempuh lebih kurang 40 km.

Alfin membutuhkan waktu perjalananan 4 jam untuk tiba di sekolah, dan 4 jam perjalanan untuk sampai rumahnya.

Alfin membutuhkan waktu 1 jam harus berjalan kaki dari rumahnya ke stasiun kereta api.

Dan 1.5 jam berjalan kaki dari stasiun Tanah Abang ke sekolahnya.

Facebook Hati yang tulus
Facebook Hati yang tulus ()

Alfin tidak bisa pindah sekolah karena sekolah yang saat ini Alfin bersekolah adalah gratis dan keluarganya tidak bisa membayar untuk pendidikan lebih dari itu.

Rumah Alfin tinggal didaerah yang cukup berbahaya untuk dilalui.

Alfin sering bertemu ular di jalan dan juga tiba di rumah sudah larut malam.

Dan tidak ada siapapun yang mendampingi Alfin setiap hari.

Facebook Hati yang tulus
Facebook Hati yang tulus ()

Ayah Alfin bekerja sebagai supir metro mini di Jakarta dan dengan penghasilan yang sangat jauh dari cukup untuk dapat membiayai keluarganya.

Kami berharap dapat menggalang dana Rp 20 juta untuk membantu keluarga Alfin menyewa rumah dekat dengan sekolah Alfin.

Dan dapat memudahkan ibunya untuk mencari pekerjaan di sekitar tempat tinggalnya yang baru.

Ada pukla warganet yang menyebut bahwa Alpin selalu bertemu ular dalam perjalanannya menuju ke sekolah

Alhamdulillah teman saya Caroline Ferry di pertemukan kembali sama dd Alpin. Makasih dek udah tepatin janji 2hari yang lalu untuk tunggu di kereta khusus wanita.

1. hari ini teman saya mencoba mencari tahu tentang dd Alpin ini dari stasiun tanahabang sampai rumah kediaman dd Alpin, ade ini bersekolah di SDN kebon kacang 02 Petang kelas 1 SD, dan tinggal di Griya Bakung Raya 3, parung panjang. Gak jarang juga si dd Alpin ini dari sekolah ke sta. tanahabang lalu dari sta. parung panjang ke rumah dengan berjalan kaki karena kehabisan ongkos. Dd Alpin merupakan anak 3 dari 5 bersaudara, 1 kakaknya sudah bekerja, 1 nya lagi muhamadiyah, memiliki 2 orang adik yang berumur sekitar 3th, dan 6 bulan. Ayahnya dd Alpin seorang buruh proyek yang pulang kerumah tidak menentu. sekarang ibunya tidak boleh terlalu kecapean paska operasi sesar.

2. di perjalanan ke arah rumah, teman saya dan dd Alpin bertemu dengan ular dan kondisi jalanan yang kurang penerangan dengan perjalanan waktu sekitar 1 jam kurang (berjalan kaki). Dd alpin tidak memiliki rumah, melainkan menumpang di rumah Kakak ibunya, dan membangun sebuah kamar yang dibangun dengan menggunakan triplek tepat di depan rumah tsb.

3. Dd alpin selalu berangkat dari rumah menuju sta. parung panjang jam 9 pagi, dikarenakan dd Alpin masuk sekolah jam 1 siang. dari rumah menuju sta. parung panjang harus berjalan kaki. belum lagi begitu sampai sta. tanahabang menuju sdn kebon kacang 02 petang harus jalan kaki. Dd alpin tidak pernah membawa uang jajan, dia hanya membawa uang untuk ongkos tiket kereta saja. jangan kan uang jajan, bekal makananpun gak pernah bwa. Jika ia di beri uang oleh orang lain, selalu ia kasih ke ibunya untuk dibelikan beras.

Sekiranya ada hati mulia yang mau membantu memberikan donasi untuk adik, bisa hubungin saya ataupun teman saya mba Caroline Ferry, atau jika ada yang bertemu langsung dengannya bisa bantu memberikan rejeki kalian. Adik ini tidak pernah meminta untuk dikasihani.

ini ada beberapa bukti foto dan video menuju kerumahnya, mungkin kemarin banyak yang meragukan adik alpin ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved