Ratapan dan Tangis Lucinta Luna Saat Telat Hadiri Pemakaman Ibu Hingga Suasana Duka di Kediamannya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kabar duka datang dari pedangdut Lucinta Luna.

Ibundanya, dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (13/4/2018).

Kabar itu telah dikonfirmasi oleh Lucinta Luna.

Namun karena dirinya pada saat itu sedang berada di Bandung, ia pun harus menerima kondisi dimana dirinya tak bisa menyaksikan pemakaman sang mama secara langsung.

Seusai sang mama dikuburkan, Lucinta Luna pun datang ditemani manajernya serta teman-temannya.

Ada temannya Gandhi Fernando dan Stasya Bwarlele.

Perjalanan Lucinta Luna ke pusara sang mama ini direkam oleh Grid ID.

Lucinta datang ke pemakaman mengenakan kaos panjang berwarna pink dan celana panjang warna abu.

Lucinta menutupi mulut dan hidungnya dengan masker warna abu.

Baca: Ketika Jokowi Ingin Gandeng Prabowo Sebagai Cawapres, Agar Jangan Tegang Seperti Pilkada DKI

Rambutnya yang panjang pun ia gerai.

Setibanya di depan pusara yang bertuliskan Djoneha binti Wiryono, Lucinta langsung duduk di atas tanah tanpa memerhatikan bajunya yang akan kotor.

Ia tak segan-segan menangis di depan pusara sang mama.

Ia membetulkan kalungan bunga yang mengalungi papan nisan.

Baca: Ibunya Meninggal Dunia, Begini Suasana Duka di Kediaman Lucinta Luna

Lama sekali Lucinta Luna menangis, mengelus papan nisan dan pusara sang mama.

Sang mama kini terbaring kaku di bawah gumpalan tahah yang sudah banyak bunga tersebar di atasnya.

Air hasil doa para pelayat pun ditaburkannya ke atas pusara sang mama.

Lalu, Lucinta Luna kembali menangis.

Ia benar-benar tak kuasa menahan air matanya menetes di wajahnya.

Usai menaburkan air, Lucinta bersandar di tubuh sang manajer, Dedy.

Lalu, tak berapa lama kemudian Lucinta pingsan.

Gandhy dan Stasya Bwarlele pun membantu membaringkan Lucinta.

Mereka membantu pertolongan kepada Lucinta, seperti mengoleskan beberapa tetes minyak kayu putih ke hidungnya.

Lalu, Lucinta pun sadar kembali.

Baca: Sandiaga Cerita Ketua Hipmi Pernah Buta Karena Tenggak Miras Oplosan

Lucinta yang masih ingin berada di dekat makam sang mama enggan pergi menjauh.

Dedy sang manajer mengingatkan waktu sudah hampir maghrib.

Lucinta bersama rombongan pun berdoa, dan menaburkan bunga yang sudah dibawanya.

Baca: Hasil Undian Semifinal Liga Champions 2018, Berikut Jadwal Pertandingannya

Lucinta Luna masih menangis.

Ketika hendak pergi meninggalkan makam, orang-orang sudah berdiri, Lucinta masih enggan berdiri.

Ia memeluk papan nisan sang mama.

Lucinta pun terlihat mengambil bunga-bunga yang sudah ditaburkan di atas pusara sang mama, dan mengantonginya.

Rombongan Lucinta meninggalkan pemakaman.

Lucinta menutup matanya yang sembab karena menangis dengan menggunakan kaca mata.

Baca: Setya Novanto Akui Ada Bagi-bagi Duit Dalam Kasus E-KTP

Perjalanan dari pusara sang mama menuju rumahnya, Lucinta harus dipapah oleh manajer dan temannya.

Mereka khawatir Lucinta kembali pingsan.

Meski begitu, suasana duka di kediaman Lucinta Luna pun terbingkai nyata dalam sebuah unggahan.

Unggahan itu dibagikan oleh akun @lambe_turah.

Dalam foto yang beredar itu terlihat suasana kediaman Lucinta Luna ramai oleh pelayat.

Di depan rumahnya itu terlihat beberapa kursi berjejer.

Baca: Ditertawai Sahabatnya Karena Unggah Foto Pakai Mukena, Lucinta Luna Malah Tanggapi Begini

Beberapa tetangga dan kerabat tampak memenuhi depan gang sempit yang mengapit rumah-rumah di lingkungan tersebut.

Tepat di depan rumah berwarna hijau itu tergantung bendera kuning yang menandakan kabar duka.

Selain suasana di rumah duka, akun tersebut juga membagikan suasana saat mendiang ibu Lucinta Luna hendak dimakamkan.

Dalam foto tersebut terlihat beberapa pria hendak mengangkat jenawah yang ditutup kain.

Jasad ibu Lucinta Luna itu tampak sehabis dimandikan untuk kemudian dikafani.

Baca: Ibunya Dikabarkan Meninggal Dunia, Lucinta Luna Unggah Foto Kenangan Hingga Tulis Kalimat Ini