Jadi Pendiri XChange Hamada, Mahasiswi Cantik IPB Ini Berangkatkan 50 Pemuda ke Luar Negeri

Gadis asal Jakarta ini telah berhasil memberangkatkan 50 orang ke Malaysia dan Singapura selama lima hari pada program pertamanya Agustus lalu.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Humas IPB
Safhira Alfarisi, mahasiswa Sekolah Vokasi Program Keahlian Komunikasi Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi founder program pertukaran pelajar International Youth Summit bernama Xchange Hamada 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Safhira Alfarisi, mahasiswa Sekolah Vokasi Program Keahlian Komunikasi Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi founder program pertukaran pelajar International Youth Summit bernama Xchange Hamada.

Program yang didirikan pada tahun 2017 ini merupakan program pertukaran pelajar dengan progres paling cepat, paling menarik dan terfavorit di Indonesia.

Pengakuan tersebut didapatkannya dari banyaknya testimoni oleh masyarakat luas terutama anak muda yang mengetahui program ini.

Belum genap satu tahun berdiri, total pengikut Xchange Hamada di OA Line sudah mencapai  21.800 orang.

Follower ini berasal dari Indonesia, Jerman, Prancis, China, Thailand, Mesir, Pakistan, Malaysia, Singapura, Austria, dan lain-lain.

Gadis asal Jakarta ini telah berhasil memberangkatkan 50 orang ke Malaysia dan Singapura selama lima hari pada program pertamanya Agustus tahun lalu.

Kini Ia sedang mempersiapkan program keduanya pada bulan Juni 2018 ke Sydney Australia kerja sama dengan Tasya Kamila, skinnyfabs dan University of Sydney.

“Awal mula saya membentuk Xchange Hamada adalah ketika Ketua Yayasan Hamada yang bernama Joddy Ridho menghubungi saya dan menawarkan saya untuk menjadi Ketua Pelaksana Program Internasional, karena dia tahu pengalaman organisasi dan track record prestasi saya,” ujar Safhira.

Setelah menerima tawaran tersebut, Shafira langsung membentuk tim yang terdiri dari teman-teman terdekatnya (total jumlah 13 orang). Semuanya berasal dari Sekolah Vokasi IPB dan satu orang dari jurusan Pariwisata Universitas Indonesia.

“Kami pun langsung mengadakan rapat untuk menentukan logo, visi misi, konsep acara, pembentukan divisi, pembagian jobdesc dan semua yang terkait dengan kegiatan acara. Jujur saya sama sekali tidak pernah mendaftar, mengikuti, atau mengetahui program pertukaran pelajaran sebelumnya dan Xchange Hamada ini merupakan pengalaman pertama saya dan team dalam membuat program internasional. Alhamdulillah program ini sangat diminati di Indonesia, bahkan sampai ke banyak negara,” ujarnya.

Bekal Shafira untuk membuat Program International Youth Summit ini adalah dari pengalaman organisasinya sebagai ketua pelaksana di banyak kegiatan, kerjasama team yang baik, serta penerapan beragam ilmu yang diajarkan di program keahliannya yaitu komunikasi.

“Di komunikasi kami diajari ilmu komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi bisnis, komunikasi organisasi, event organizer, dan lain-lain. Maka dari itu saya bersyukur dapat berkuliah di program keahlian komunikasi IPB dan dapat langsung menerapkan ilmu yang saya dapat dari dosen di kehidupan nyata," ujarnya.

Di Xchange Hamada, Safhira membuat konsep dengan sistem memberikan biaya full seratus persen gratis dari mulai passport, akomodasi, transportasi, flight ticket dan biaya lainnya. Berkat usaha seluruh team, akhirnya mereka dapat memberangkatkan 50 orang peserta dan 13 orang panitia dengan total 63 orang yang berangkat ke Malaysia dan Singapura selama lima hari.

“Kami semua dapat berangkat dari hasil uang pendaftaran sebesar 100.000 dan dari bantuan sponsor yang bekerjasama dengan Xchange Hamada ini,” ungkap Safhira.

Tidak ada keuntungan yang Shafira ambil dari program ini, Ia dan tim berniat untuk membuat kegiatan yang positif dan mampu memberikan kesempatan kepada semua anak muda yang ingin mendapatkan pengalaman melalui proses belajar ke luar negeri secara gratis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved