Meninggal Jelang Wisuda, Jenazah Ini Dipakaikan Toga Sebelum Dimakamkan, Dengar Ucapan Terakhirnya!
Ketika jenazah disemayamkan, keluarga meletakkan toga, dan Selempang S.Pd sebagai penghormatan terakhir atas cita-citanya meraih gelar S.Pd.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Momen wisuda merupakan momen terbaik yang sangat dinanatikan para mahasiswa.
Karena pada momen tersebut, seorang mahasiswa akan resmi mendapat gelar hasil kerja kerasnya selama 4 tahun atau bahkan lebih.
Perjuangan demi bisa memakai toga ini juga tak bisa dikatakan ringan.
Penuh duka dan usaha semaksimal mungkin demi bisa lulus.
Saat-saat mengerjakan skripsi pun akan menjadi kenangan tersendiri.
Bahkan jalan ceritanya pun berbeda-beda untuk setiap mahasiswa.
Baca: Didampingi Rachmawati, Prabowo Sujud dan Cium Pusara Makam Bung Karno
Namun, ketika berhasil melewati proses lanjutannya seperti seminar, sidang, yudisium, langsung lega rasanya.
Hari bahagia berkumpul bersama keluarga memakai toga akan menjadi saat yang paling dinantikan.
Karena perjuangan dibayar lunas dan membuat bangga kedua orang tua.
Namun, bahagianya momen wisuda tak pernah dirasakan oleh perempuan satu ini.
Baca: Jokowi Pakai Jaket Keren Asian Games 2018 di Istana Bogor, Berikut 5 Faktanya, Harganya Wow!
Dilansir dari akun instagram @linggauterkini, mengunggah foto jasad seseorang yang ditutupi kain batik.
Diatas tubuhnya diletakan seragam wisuda atau toga bernama hitam lengkap dengan tulisan nama Ria Maidina S.pd.
Ria tercatat sebagai mahasiswa sarjana pendidikan di Sekolah tinggi keguruan ilmu pendidikan (STKIP) PGRI Lubuk linggau.

Ria sebenarnya akan Yudisium dan menyandang gelar Sarjana Pendidikan, (S.Pd).
Namun takdir berkata lain.
Tuhan memanggil Ria ke sisinya sebelum acara wisudanya digelar.
Baca: Teriakan Nikita Mirzani Cari Suami Saat Jalani Operasi : Suami Harusnya Ada di Sebelah Istri !
Ketika jenazah disemayamkan, keluarga lantas meletakkan pakaian wisuda (toga), dan Selempang S.Pd sebagai penghormatan terakhir atas cita-cita almarhumah meraih gelar S.Pd.
Dari info yang diperoleh dari Tribun Sumsel, Ria meninggal karena penyakit diabetes yang dideritanya.
Ria menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (30/10/2017) sekitar pukul 23.00 malam.

Duka mendalam begitu terasa diantara isak tangis keluarga dan sahabat Ria yang ikut mengantarkan jenazahnya ke peristirahatan terakhirnya di pemakaman di Desa Jaya Bakti, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Mura, pada Selasa (31/10/2017).
Tak hanya ditutupi kain berwarna hijau, keranda yang membawa jenazah Ria juga ditutupi oleh gordon hitam yang seyogyanya akan dipakai Ria saat kelulusannya besok.
Baca: Tak Ada Luka, Polisi Duga Bocah yang Ditemukan Dalam Karung Tewas karena Kehabisan Napas
Berry Firmansyah, sahabat Ria yang turut mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir mengaku sangat bersedih dan kehilangan seorang sosok sahabat.
Sembari menyeka air matanya, Berry mengaku ia bersama Ria berjuang untuk menyelesaikan skripsi bersama dari Program Studi Biologi STKIP PGRI Lubuklinggau.
"Alharhumah masuk rumah sakit hari Minggu (29/10/2017) malam.
Hari Senin (kemarin) harusnya yudisium dan Kamis nanti wisuda," ungkapnya terlihat begitu terpukul.
Ia mengatakan sejak masuk rumah sakit, selalu berdoa agar Ria dapat sembuh dari penyakitnya.
Karena, ia sangat tahu sahabatnya itu begitu menantikan hari wisudanya itu.
"Tentunya sangat sedih, karena tidak bisa merayakan wisuda bersama.
Selama di rumah sakit, Ria selalu menyebutkan hari Kamis, Kamis, Kamis. Itu saja yang diucapkannya," katanya.
Tindakan Ria itu jelas menunjukkan keinginan besarnya untuk hadir di acara wisudanya itu.
Baca: Tanggapi Isi Puisi Ganti Presiden, Fahri Hamzah : Hebat, Vulgar dan Berkelas
"Namun Allah lebih sayang Ria, dia dipanggil sebelum sempat diwisuda," ucapnya lagi.
Duka mendalam juga begitu terlihat di wajah kedua orangtua Ria.
Keduanya menolak untuk memberikan komentar apapun soal kepergian putri kesayangan mereka untuk selama-lamanya.
Selamat jalan Ria, semoga kau tenang di sisi-Nya.