SBMPTN 2018

SBMPTN 2018 - 2 Peserta Ini Rela Tidur di Masjid Agar Tak Terlambat Ujian

Tonika lebih memilih datang satu hari sebelumnya dan menginap di masjid kampus.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Tonika dan Fadil yang mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di hari ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (8/5/2018) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mengikuti tes masuk perguruan tinggi negeri yang diinginkan, membutuhkan usaha yang berat dan persiapan yang sempurna.

Itulah yang dilakukan Tonika dan Fadil untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) hari ini, Selasa (8/5/2018). Mereka mendapat lokasi tes di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demi mengikuti ujian tanpa terlambat, Fadil yang tinggal di Tanjung Priok, harus bangun jam 02.00 WIB dini hari, untuk bersiap berangkat ke UIN Jakarta pada pukul 03.00 WIB.

"Bangun jam dua, berangkat jam tiga. Biar enggak macet kata satpamnya," ujar Fadil kepada TribunJakarta.com.

Baca: SBMPTN 2018 - Sekarang Pakai Penilaian Sistem Baru, Salah Tak Akan Kurangi Skor

Namun pria yang ingin mengambil jurusan teknologi pendidikan ini sedikit menyesal, karena ia sampai di UIN Jakarta pada pukul setengah lima, dan masih terlalu lama menunggu waktu tes, pada pukul 09.45 WIB.

"Dibohongin satpam nih, katanya macet," ujar Fadil sambil tertawa.

Tak kalah dari Fadil, adalah Tonika, peserta SBMPTN yang juga tes di UIN Jakarta.

Tonika lebih memilih datang satu hari sebelumnya dan menginap di masjid kampus.

"Nginep di masjid," ujarnya sambil tertawa.

Baca: Mau Beli Bubur, Warga Gunungputri Heboh Temukan Uang Rp 300 Ribu dan Jasad Bayi Dikantong Plastik

Tonika mengatakan hal tersebut karena ia belum meninjau lokasi sebelumnya, dan takut terlambat ketika harus berangkat pagi dari rumahnya di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Ia pun mandi dan bersiap di kamar mandi masjid UIN Jakarta, sebelum berangkat ke gedung Fakultas Fisip, lokasi tesnya.

"Mandinya di masjid, di kamar mandinya," ujarnya.

Dari usahanya tersebut, berharap tesnya tidak sia-sia. Mimpinya untuk menjadi mahasiswa seni rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ia harapkan dapat terwujud dari tes ini.

"Ya semoga lulus, doain," harapnya.

(TribunJakarta.com/ Jaisy Rahman Tohir)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved