Mako Brimob Rusuh
Kapolri: 'Kita Bersama-sama, Kita Tidak Takut Terorisme dan Akan Kita Berantas Terorisme Itu'
Malam ini, sebut Tito, Densus 88 akan kembali menyisir tempat kejadian perkara untuk mengumpulkan barang bukti.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta dukungan dari masyarakat untuk bersama Polri dalam melawan terorisme.
Dengan adanya kerusuhan dan penyanderaan anggota Densus 88 di Mako Brimob, Tito menyatakan aparat kepolisian tak akan pernah takut akan terorisme.
"Kita bersama-sama, kita tidak takut terorisme dan akan kita berantas terorisme itu," ujar Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5/2018).
Baca: Ribuan Orang Ikut Aksi Solidaritas Baitul Maqdis di Monas dan Masjid Istiqlal Besok
Baca: Baru Tiba Dari Yordania, Kapolri Bersama Rombongan Datangi Mako Brimob
Tito menyatakan hingga kini pihaknya berduka atas gugurnya lima anggota Densus 88 yang dibunuh secara keji oleh kelompok napi terorisme.
Namun, proses hukum terhadap mereka yang telah menganiaya polisi tetap dilanjutkan.
Malam ini, sebut Tito, Densus 88 akan kembali menyisir tempat kejadian perkara untuk mengumpulkan barang bukti.
Sementara 145 narapidana sudah dibawa ke Lapas Nusa Kambangan, Cilacap.
Sedangkan 10 narapidana masih berada di dalam Mako Brimob.
Baca: Begini Suasana Haru Iptu Sulastri, Korban Sandera Teroris, Rayakan Ulang Tahun di Rumah Sakit
Baca: Bule Amerika Ini Kaget Ketika Bertanya Berapa Rata-rata Gaji Orang Indonesia
Kerusuhan terjadi di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, sejak Selasa (8/5/2018) malam.
Meski sempat ada perlawanan, sebanyak 155 tahanan akhirnya menyerahkan diri pada Kamis pagi.
Lima polisi yang disandera gugur dan seorang napi teroris tewas akibat insiden ini.
Namun, seorang sandera terakhir yakni Bripka Iwan Sarjana bisa dibebaskan dalam kondisi selamat pada Kamis dini hari. Iwan mengalami luka-luka dan langsung dirawat di RS Polri Kramat Jati.