Anggota Brimob Ditusuk

Polisi yang Tewas di Mako Brimob Bertambah Satu, Ini Kronologi Hingga Curhatan Sedih Sang Anak

Bripka Marhum berteriak meminta tolong dan kemudian anggota lain yang melihat kejadian itu menembak pelaku hingga tewas.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Foto TribunnewsBogor.com
Korban tewas di Mako Brimob 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Polisi yang tewas di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok bertambah satu usai insiden kerusuhan yang dilakukan oleh sekelompok Napi Teroris.

Saat ini, jumlah korban menjadi enam orang polisi yang diketahui gugur di Mako Brimob.

Lima korban diantaranya tewas dibunuh secara kejam oleh napi teroris saat insiden kerususah terjadi pada Selasa (8/5/2018) lalu.

Kelima anggota Polri yang yang gugur saat terjadi kerusuhan yakni Ipda Rospuji Siswanto, Bripka Denny Setiadi, Brigadir Fandy Setyo Nugroho, Bripda Syukron Fahdli Idensos dan Bripda Wahyu Catur Pamungkas.

Sementara itu, seorang anggota Intel Brimob Kelapa Dua, Depok bernama Bripka Marhum Prencje pada Kamis (10/5/2018) tewas ditikam pisau orang tak dikenal.

Dengan begitu, total korban anggota Polisi dalam sepekan terakhir di Mako Brimob berjumlah enam orang.

Bripka Marhum tewas ditikam pisau dihalaman Parkir Mako Brimob Kelapa Dua Depok sekitar pukul 23.45 WIB.

Pelaku berinisial TS (23) yang diduga menikam korban pun akhirnya ditembak mati oleh anggota lainnya yang saat itu berada disekitar lokasi kejadian.

Belum diketahui, penyerangan di Mako Brimob Kelapa Dua ini apakah ada kaitannya dengan insiden kerusuhan sebelumnya yang dilakukan oleh Napi Teroris.

"Pelaku tewas di tempat, korban juga meninggal," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Jumat (11/5/2018) melansir Tribunnews.com.

Baca: Ini Penusuk Bripka Marhum Prencje yang Ditembak Mati, Ternyata Seorang Mahasiswa

TS, pelaku penusukan terhadap Bripka Marhum Prencje di Mako Brimob, Kamis (10/5/2018) malam.
TS, pelaku penusukan terhadap Bripka Marhum Prencje di Mako Brimob, Kamis (10/5/2018) malam. (Kolase TribunBogor)

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com, kronologi kejadian penusukan yang membuat seorang anggota Polri kembali gugur itu bermula ketika korban sedang bertugas didepan mako Brimob.

Namun, korban melihat gerak-gerik mencurigakan dari terduga TS (23) tang diketahui beralamat di Kampung Buniara RT 22/04 Desa Buniara, Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat.

Bripka Marhum mencurigai aktivitas TS yang berada di depan Rumah Sakit Bhayangkara.

Lalu, Marhum membawa TS dengan berboncengan motor ke Mako Brimob. TS dibawa ke kantor Satintel Brimob saat itu.

Setibanya di kantor Satintel Brimob, TS mengeluarkan pisau dan menusuk korban.

Bripka Marhum berteriak meminta tolong dan kemudian anggota lain yang melihat kejadian itu menembak pelaku hingga tewas.

Akibat penikaman itu, Marhum sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob untuk diselamatkan.

Sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter piket. 

Sementara itu, jenazah terduga TS berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Baca: Penusuk Bripka Marhum Prencje Ditembak Mati di Mako Brimob

Kejadian itu menyisakan duka mendalam bagi instansi kepolisian tak terkecuali keluarga korban.

Putra Bripka Marhum Prencje yang diketahui bernama Mohammad Fadillah mengunggah tulisan untuk sang ayah yang gugur saat bertugas.

Hal itu diketahui dari unggahan sang anak baru-baru ini di media sosial.

Mendengar kabar duka tersebut, sang anak lantas menuliskan kalimat sedih yang seolah menjadi kata-kata perpisahan untuk sang ayah.

Pahlawanku
Telah
menyelesaikan 
tugasnya dengan
baik di hari yang 'suci
Selamat jalan pak

Putra Bripka Marhum Prencje yang diketahui bernama Mohammad Fadillah itu pun tampaknya terpukul oleh peristiwa tersebut.

Meskipun begitu, ia tetap tegar dan mengucapkan kata-kata perpisahan "selamat jalan pak" untuk mendiang ayahnya itu.

Baca: Viral Foto Wanita Tagih Utang ke Teman, Malah Diganjar Sabetan Parang di Pipinya

Unggahan anak Bripka Marhum Prencje
Unggahan anak Bripka Marhum Prencje (Instagram story)

Sosok Bripka Marhum Prencje

Di media sosial Facebook, foto almarhum Mahrum sudah dimasukan ke peti mati dan ditutupi bendera merah putih sudah beredar.

Peti mati itu diletakan di dalam sebuah ruangan untuk diberikan penghormatan terakhir sebelum dikebumikan.

Tak hanya itu, di bagian depan peti juga tampak foto semasa hidup Mahrum sedang mengenakan pakaian dinas kepolisian.

Pria berusia 41 tahun ini juga dikabarkan meninggalkan anaknya yang masih berusia 16 tahun.

Baca: Begini Ekspresi Wajah Napi Teroris Usai Menghabisi 5 Nyawa Polisi Secara Sadis di Mako Brimob

Bripka Marhum Prencje
Bripka Marhum Prencje ()

Tampak beberapa kerabat dan keluarga mengelilingi peti untuk melihat wajah terakhir korban dan memberi salam perpisahan.

Beberapa orang yang mengenakan pakaian polisi dan pakaian biasa itu tampak memperlihatkan raut wajah sedih.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com, terduga pelaku TS (23) bertempat tinggal di Kampung Buniara RT 22/04 Desa Buniara, Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat.

Selama bertugas di Mako Brimob, almarhum tinggal di Aspol Mako Brimob Kelapa Dua Cimanggis - Depok bersama keluarganya.

Hingga saat ini belum diketahui, Mahrum akan dikebumikan di Depok atau di kampung halamannya di Subang, Jawa Barat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved