Tahu dari TV, Wanita Ini Tak Menyangka Sang Suami Jadi Korban Bom Surabaya, Padahal Baru Berduka

"Saya dikasih tahu lewat grup whatsapp Bhayangkari kalau bapak jadi korban." Anak kedua Nunung Ivanah

Editor: khairunnisa
Istimewa
Ledakan Bom di gereja Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Berita seputar teror bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) pagi telah membuat banyak orang terkejut.

Tak terbayang betapa semakin kaget dan sedihnya perasaan keluarga korban tragedi mengerikan tersebut.

Seperti yang dialami oleh Nunung Ivanah, istri polisi yang ikut jadi korban bom di Surabaya ini.

Nunung Ivanah tak mengira jika suaminya juga menjadi korban.

Bahkan wanita ini sendiri mengetahui adanya teror bom hanya dari televisi.

Baca: Tangis Wali Kota Surabaya Pecah Saat Tahu Warganya Jadi Korban dan Pelaku Bom : Ini Menyakitkan

Setelah mendapat kabar kepastian bahwa suaminya ikut jadi korban, Nunung Ivanah mulai meneteskan air mata.

Ledakan Bom di gereja Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi
Ledakan Bom di gereja Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi (Istimewa)

Suami Nunung Ivanah, Ahmad Nurhadi yang berusia 44 tahun merupakan salah satu anggota Polsek Gubeng.

Nunung Ivanah terlihat mendatangi RSUD Dr Soetomo tempat suaminya dirawat.

Ahmad Nurhadi mengalami luka bakar hingga harus menjalani operasi.

Baca: Runutan Bocah Kakak Beradik Korban Bom Surabaya Tewas, Papah Masih Di Mobil Saat Ledakan

Saat ini masih dalam tahap observasi.

Awalnya Nunung nampak biasa saja saat diajak saudaranya untuk ke rumah sakit.

Namun air matanya tetap mengucur mana kala dia belum diperbolehkan menjenguk suaminya.

"Terakhir ketemu ya kemarin malam, biasanya kalau habis patroli mesti ke gereja itu," cerita Nunung Ivanah.

"Dan saya nggak kepikiran bapak jadi korban parah, meskipun saya sempat lihat beritanya di televisi," ungkap wanita yang masih meneteskan air mata saat menceritakan suaminya.

Baca: Pelaku Bom Di Sidoarjo Akan Melakukan Aksi seperti Di Surabaya, tapi Keburu Meledak

Kobaran api diduga dari bom bunuh diri di depan GKI Jl Diponegoro, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Kobaran api diduga dari bom bunuh diri di depan GKI Jl Diponegoro, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018). (TRIBUNJATIM/IST)

Dengan wajah sembab dan hidung memerah, Nunung berkali-kali memohon doa atas kesembuhan suaminya setiap kali ditemui kerabat bahkan wartawan.

"Mohon doanya ya, saya belum bisa jenguk bapak sampai sekarang," ungkapnya.

Seperti biasanya suaminya berangkat kerja dengan berpamitan dengannya.

Baca: Viral Sapi Pakai Bra, Ternyata Peternak Ini Punya Maksud Terselubung di Baliknya

"Saya dikasih tahu lewat grup whatsapp Bhayangkari kalau bapak jadi korban."

"Tapi saya nggak tahu bapak di rumah sakit mana dan kabarnya korban polisi dua,makanya saya diantar keponakan yang juga polisi," cerita Nunung.

Padahal belum lama ini keluarga Nunung Ivanah juga baru saja dirundung duka.

Anak kedua Nunung Ivanah yang masih bayi meninggal beberapa bulan yang lalu.

Meskipun kerap menangis, Nunung juga sempat didampingi putrinya.

Putrinya tampak tenang mendampingi ibunya sambil sesekali menggenggam tangan ibunya.

"Sekarang anak saya pulang sama tantenya, itu anak pertama saya."

"Anak kedua saya usia 15 bulan baru meninggal 6 bulan lalu," ungkap Nunung sambil ditemani kerabatnya.

Baca: Unggah Foto Minuman Ini, Laudya Cynthia Bella Hamil ?

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved