Gara-gara UFO, Pria Surabaya Ini Bisa Kerja Sama dengan NASA, Sampai Ikut Pelatihan di Mars
Pria asal Surabaya ini sengaja berkemah di Area 51, Nevada AS agar dapat melihat UFO dengan mata kepalanya sendiri.
Jadi di situ ada komik, novel, majalah, dan buku-buku luar angkasa yang bisa saya baca dan amati," kata Venzha dalam tayangan YouTube yang diunggah pada Rabu (14/3/2018).
Berangkat dari hal itu Venzha kemudian fokus memelajari space science atau ilmu tentang luar angkasa.
Dari situ dia lalu melakukan eksperimen-eksperimen sehingga menghasilkan DIY Radio Astronomi, alat yang berguna untuk menangkap sinyal dari luar bumi.
Baca: Akui Sudah Ngobrol dan Temui Sang Istri, Sule : Belum Pisah, Saya Tetap Pertahankan Keluarga
Bekerja sama dengan NASA
Tak cukup berkemah, Venzha lalu meretas situs salah satu instansi pertahanan pemerintah Amerika supaya bisa melihat data-data luar angkasa.
Aksi nekat tersebut kemudian mendapat perhatian dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Mereka lalu menghubungi dan mengundang Venzha untuk mengetahui NASA lebih jauh.
NASA pun mengajak dirinya untuk bekerja sama dalam bidang inovasi space science karena tertarik dengan apa yang dilakukan oleh Venzha Christ.
Sebagai informasi, alumnus Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini adalah pegiat seni yang coba mengombinasikan space dan art.
Baca: Akan Segera Menikah, Ternyata Inilah yang Membuat Pangeran Harry Jatuh Cinta pada Meghan Markle
Semua itu diawali dengan usaha dia bersama ketiga temannya yang mendirikan House of Natural Fiber (HONF) pada 1999.
Laboratorium new media art atau seni media baru ini adalah tempat kumpul orang-orang dari berbagai lintas disiplin ilmu yang tertarik membahas seni, teknologi, ilmu pengetahuan, dan masyarakat.
Baru pada 2011, HONF mengukuhkan dirinya sebagai yayasan atau institusi yang fokus terhadap space science.
Dari sini barulah lahir space art.
Atas dasar itu, NASA lalu mengajak Venzha untuk berkolaborasi dalam pameran bertajuk a human adventure di Art Science Museum, Singapura.
Dirinya dipercaya lembaga tersebut untuk memperkenalkan penggabungan art dan science dalam bidang space science.
Baca: 5 Negara Ini Punya Waktu Puasa Paling Singkat, Ada yang Cuma 10 Jam Lho
