Tragis! Bukan Karena Penyakit, 5 Orang Ini Meninggal Dunia Karena Tertawa Terlalu Keras
Namun, tahukah Anda bahwa rupanya tertawa juga bisa berakibat maut?Ya, ternyata ada beberapa orang meninggal akibat tertawa tertalu keras.
Dr Iqbal Malik, seorang konsultan ahli jantung dan direktur di Rumah Sakit Hammersmith di London, menyatakan bahwa menonton pertunjukan komedi dapat memicu kondisinya yang menyebabkan kematiannya.
Dan meskipun dalam beberapa kasus jantung kembali normal setelah beberapa ketukan, ini tidak terjadi pada Alex Mitchell.
2. Olen Betzen tahun 1989

Ole Bentzen, seorang audiolog dari Denmark, meninggal saat tertawa saat menonton lelucon dalam film A Fish Called Wanda .
Dilaporkan bahwa detak jantungnya dipercepat menjadi 250 hingga 500 denyut per menit yang menyebabkan serangan jantung dan menyebabkan kematiannya.
Adegan yang dia temukan sangat lucu adalah di mana salah satu protagonis menaruh chip di hidungnya.
Ironisnya, dua aktor dalam film ini merupakan bagian dari kelompok komedi bernama Monty Python yang melakukan sketsa berjudul 'Lelucon paling lucu di dunia,' yang berisi tentang lelucon yang konon sangat lucu bahwa orang benar-benar mati tertawa jika mereka mendengarnya.
Baca: FBI Minta Router di Seluruh Dunia Di-restart, Lho Kenapa?
3. Ny. Fitzherbert tahun 1782
Nyonya Fitzherbert, adalah seorang janda dari Northamptonshire di Inggris.
Kisahnya bermula saat ia pergi untuk melihat 'The Beggar's Opera' bersama teman-temannya ke Drury Lane Theatre pada 17 April 1782.
Ketika aktor Charles Bannister muncul di panggung berpakaian sebagai karakter wanita, Polly Peachum, Nyonya Fitzherbert, bersama dengan seluruh penonton, tertawa terbahak-bahak.
Tawa tak terkendalinya di pemandangan itu mendorongnya untuk meninggalkan teater bahkan sebelum babak kedua selesai.
Menurut berita kematian yang diterbitkan di Gentleman's Magazine Seminggu setelah insiden itu, Ny. Fitzherbert mengalami tawa histeris yang berlangsung selama dua hari tanpa henti.
Hal ini dilaporkan menyebabkan kematiannya pada 19 April 1978.
Mereka menulis: "Tidak bisa mengusir sosok dari ingatannya, dia dilemparkan ke dalam histeris, yang berlanjut tanpa istirahat sampai dia berakhir pada Jumat pagi."
Baca: Bentuk Bangunannya Kokoh, Ternyata Begini Proses Pembangunan Borobudur Meski Tanpa Alat Canggih