Pramugari Lion Air Disebut Salah Dengar Saat Bicara dengan Sarjana Wamena, Bukan Bom tapi Ini
FN, merupakan pria yang menyebabkan kepanikan di pesawat karena menyebut sedang membawa bom di dalam tas.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
FN berusia 26 tahun, strata satu (S1) alumnus satu di antara perguruan tinggi di Pontianak.

Ia tercatat penumpang pesawat dengan kode booking TSHYUD.
"Saat itu pesawat sudah dalam keadaaan siap akan take off dan pintu kabin sudah tertutup. Akibat adanya Bomb Joke , suasana menjadi panik, sehingga penumpang membuka emergency exit door dan keluar melalui sayap pesawat," kata Kapolda.
Di media sosial Twitter, ramia diperbincangkan bahwa FN tak teriak soal bom melainkan kata lain.
Baca: Insiden Teriakan Bom di Pesawat Lion Air Berawal Cekcok dengan Pramugari, Ini Kronologi Sebenarnya
Namun karena miss komunikasi, pramugari malah mendengar kata bom.
"Banyak yg hina pace ini.. karena dituduh mengucapkan kata bom.. padahal info dri teman dan saksi.. katanya justru Pramugari yang salah dengar.. dia bilang "ini Laptop Bu"
"PRAMUGARI TELINGA TULI TU DENGAR NYA ADA KATA BOM" DAN DIA LANGSUNG BUKA PINTU DARURAT BIKIN ORG PANIK" tulis akun @jayapuraupdate.
"Mungkin pramugarinya trauma dgn kata BOM, apalagi pesawat sering dibajak oleh teroris.
Pace Frans tdk salah, karena dialek org timur yang agak beda dengan di jawa. Misal " Bebek" bagi org jawa ucapannya "Pepek" bagi org timur itu kurang sopan.
Salah dengar atau salah ucap..." kata akun @tong_basudara.
Ini video dari pramugarinya :
Siapa FN ?
Melansir Kompas.com, FN diketahui merupakan warga asal Wamena Papua yang baru saja menyelesaikan pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Pontianak.
Rencananya, FN yang baru saja diwisuda beberapa waktu lalu itu hendak melakukan perjalanan kembali ke kampung halamannya menuju Jayapura dan transit di Jakarta.
Selain memeriksa FN, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap dua orang pramugari Lion Air terkait peristiwa tersebut.
Akibat peristiwa tersebut, penerbangan pesawat Lion Air JT 687 terpaksa ditunda.
Meski demikian, para penumpang tetap diberangkatkan menuju Jakarta, namun menggunakan pesawat pengganti.